Bangkai Paus Bungkuk Ditemukan di Tengah Hutan Amazon, Brasil

26 Februari 2019 3:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor Paus Bungkuk terdampar di tengah hutan Amazon, Brazil Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seekor Paus Bungkuk terdampar di tengah hutan Amazon, Brazil Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor ikan Paus Bungkuk ditemukan terdampar dalam keadaan mati di tengah hutan Amazon, Brasil, Minggu (24/2). Sejumlah ilmuan dikagetkan dengan penemuan bangkai ikan paus tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Mirror, para ilmuwan meyakini paus itu mati di laut dan kemungkinan besar berada di hutan Amazon karena tersapu gelombang pasang.
Ilmuwan dari Departemen Kesehatan, Sanitasi, dan Lingkungan Brasil, Dirlene Silva, mengatakan, penemuan paus bungkuk itu pun karena burung pemakan bangkai.
"Burung nasar terlihat berputar-putar di atas bangkai yang ditemukan tersembunyi di semak-semak agak jauh dari laut," ujar Silva.
Sementara itu, ahli biologi dari Bicho D'Aagua Institute telah menuju ke lokasi untuk mengumpulkan sampel forensik agar penyebab kematian dapat diketahui secara pasti.
Mereka percaya hewan besar itu sudah mati ketika dibawa oleh gelombang besar.
Adapun dugaan serupa juga dikatakan Renata Emin yang merupakan spesialis kelautan di Brasil.
ADVERTISEMENT
"Kami masih tidak yakin bagaimana itu mendarat di sini, tapi kami menduga makhluk itu mengambang dekat ke pantai yang pasang selama beberapa tahun terakhir," kata Emin.
"Kami bingung tentang apa yang dilakukan paus bungkuk di pantai utara Brasil selama Februari karena ini adalah kejadian yang sangat tidak biasa." lanjut Emin terheran-heran.
Sedangkan menurut ahli, paus bungkuk biasanya terlihat di pantai timur laut Bahia antara Agustus hingga November untuk berkembang biak sebelum bermigrasi ke Antartika.
"Kami percaya paus ini mungkin telah bepergian dengan induknya dan mungkin tersesat atau terpisah selama siklus migrasi antara kedua benua."
Paus Bungkuk Foto: Public domain pictures
Para peneliti juga mengatakan, karena tidak ada alasan yang jelas mengapa itu mati, hanya otopsi yang akan menentukan penyebab kematian.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui penyebab kematian itu setidaknya membutuhkan waktu hingga sepuluh hari.
Sedangkan Emin yang juga memimpin investigasi kematian paus itu menyatakan "Kami mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bisa kami dapatkan dan mengidentifikasi tanda dan luka di tubuhnya untuk melihat apakah ia tertangkap di jaring atau tertabrak perahu." jelas Emin.