news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bawaslu Minta Milenial Tak Hanya Nyoblos, Tapi Juga Lapor Pelanggaran

20 Oktober 2018 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mochammad Afifuddin (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mochammad Afifuddin (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut memberi perhatian pada banyaknya jumlah pemilih milenial (20-35 tahun) di Pemilu 2019 mendatang. Pemilih milenial diharapkan tak hanya mau mencoblos, tapi juga mau melaporkan jika mengetahui adanya pelanggaran pemilu.
ADVERTISEMENT
Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin menuturkan pihaknya kini berusaha untuk membuat pemilu tak berjarak dengan kaum milenial. Yakni dengan mengemas sosialisasi aktivitas kepemiluan dengan gaya keseharian milenial.
"Sehingga pada saatnya partisipasi mereka pada level yang sangat sederhana partisipasi itu adalah mau menggunakan hak pilih," kata Afif saat Diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (20/10).
"Pada bagian lain, keinginan kami, mereka mau melaporkan jika menemukan adanya pelangggaran pemilu. Nah, ini yang kita harapkan partisipasi dari sisi Bawaslu," sambungnya.
Diskusi Polemik bertema: Pemilu 2019, anak anak dan kaum milenial di Warung Daun. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Polemik bertema: Pemilu 2019, anak anak dan kaum milenial di Warung Daun. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Afif menjelaskan, saat ini Bawaslu telah mengakreditasikan beberapa elemen masyarakat untuk turut menjadi pemantau pemilu. Sebagian besar diisi LSM dan organisasi mahasiswa.
"Sebagian besar LSM, tetapi ada empat entitas kelompok mahasiswa yang ahli bait: ada PMII, ada HMI, ada GMKI, dan ada KAMMI. Ini hal baru saya kira yang bisa jadi menjadi pemantik partisipasi generasi milenial," terang Afif.
ADVERTISEMENT
Afif berharap dengan partisipasi politik yang tinggi dari kaum milenial dan juga mau melaporkan pelanggaran ke Bawaslu dapat meningkatkan kualitas pemilu di Indonesia.
"Agar masyarakat ini semakin naik levelnya dari sekadar partisipasi menggunakan hak pilih kepada partisipasi untuk menjaga kualitas proses pemilu," ujarnya.