Bayar Jasa Mesin Cuci Umum di China Pakai ‘Scan Barcode’

29 Mei 2018 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin cuci umum dengan pembayaran nontunai (Foto: Dok. Feby Dwi Sutianto )
zoom-in-whitePerbesar
Mesin cuci umum dengan pembayaran nontunai (Foto: Dok. Feby Dwi Sutianto )
ADVERTISEMENT
Mobile payment sedang berkembang pesat di China. Pembayaran menggunakan aplikasi nontunai bisa dilakukan untuk hampir seluruh aktivitas sehari-hari di Negeri Tirai Bambu. Mulai dari belanja, membayar tagihan makanan, membeli minuman di vending machine, hingga membayar jasa mesin cuci umum.
ADVERTISEMENT
Menurut South China Morning Post, transaksi mobile payment di China tembus RMB 29,5 triliun pada Triwulan III-2017 atau naik 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Dari angka tersebut, sebanyak 93 persen transaksi dilakukan melalui layanan yang tersedia di Alipay dan WeChat Pay, dan penyedia jasa non-Bank.
Kali ini kumparan mencoba memanfaatkan layanan mobile payment untuk melakukan pembayaran tagihan fasilitas mesin cuci umum di asrama kampus, Xiamen Univerisity, Siming Campus, Kota Xiamen, Provinsi Fujian.
Mesin cuci umum dengan pembayaran nontunai (Foto: Dok. Feby Dwi Sutianto )
zoom-in-whitePerbesar
Mesin cuci umum dengan pembayaran nontunai (Foto: Dok. Feby Dwi Sutianto )
Umumnya, transaksi fasilitas mesin cuci umum memakai koin alias uang tunai. Namun saat ini, fasilitas mesin cuci ini sudah tak menerima pembayaran tunai. Seluruh transaksi dilakukan dengan cara memindai barcode di mesin pembaca yang ada di setiap mesin cuci.
ADVERTISEMENT
Sebelum memindai, pakaian kotor harus dimasukkan ke dalam mesin cuci. Kemudian dilakukan pembayaran dan mesin bisa bekerja. Biaya menggunakan mesin cuci berbasis pembayaran non-tunai ini sebesar RMB 6 atau setara Rp 12.000 (RMB 1 = 2.000) dengan lama proses mencuci selama 30 menit.
Bila mesin telah selesai bekerja, pakaian bisa diambil dalam kondisi hampir kering dan siap untuk dijemur. Kemudahan transaksi non-tunai ini juga diceritakan oleh mahasiswi Indonesia di Xiamen University. Filta mengaku sangat terbantu dengan transaksi berbasis smartphone ini karena ia tak perlu repot mencari uang tunai berbentuk koin untuk setiap pembayaran.
Mesin cuci umum dengan pembayaran nontunai (Foto: Dok. Feby Dwi Sutianto )
zoom-in-whitePerbesar
Mesin cuci umum dengan pembayaran nontunai (Foto: Dok. Feby Dwi Sutianto )
“Enggak perlu susah-susah nyari koin. Sekarang tinggal scan barcode bisa pakai WeChat dan Alipay, sangat nyaman,” ujar Filta kepada kontributor kumparan di China, Selasa (29/5).
ADVERTISEMENT
Baginya, segala transaksi pembayaran di China saat ini mayoritas dilakukan oleh ponsel. Fungsi ponsel selain sebagai alat komunikasi, juga berperan sebagai dompet versi digital seperti saat pembayaran tagihan mesin cuci di asrama kampus.
“Pembayaran non-tunai membuat semuanya menjadi mudah, mungkin ada orang yang kalau buru-buru suka lupa bawa dompet, kalau untuk pembayaran non-tunai memakai ponsel, jarang banget ada orang yang lupa bawa hand phone kalau keluar rumah,” tutupnya. ​