Bayi Kembar Siam dari Surabaya: Sofia Meninggal, Salma Kritis

1 Februari 2018 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Agus di RSUD dr. Soetomo (Foto:  Phaksy Sukowati)
zoom-in-whitePerbesar
dr Agus di RSUD dr. Soetomo (Foto: Phaksy Sukowati)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayi kembar siam dempet perut asal Surabaya, Sofia dan Salma, terpisah oleh takdir. Sofia mengembuskan nafas terakhir pada Kamis (1/2) pukul 08.13 WIB. Sedangkan Salma masih kritis dan dirawat di ruang NICU, Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Anggota tim dokter kembar siam RSUD Dr Soetomo, dr Agus Harianto, Sp.A (K), menjelaskan Sofia meninggal dunia 12 jam setelah operasi separasi atau pemisahan. Bayi perempuan berusia 24 hari itu meninggal dalam fase kritis setelah operasi separasi yang dilakukan pada Rabu (31/1).
Agus menyebut penyebab utama hal tersebut adalah terjadinya kegagalan fungsi organ vital yang dialami bayi Salma-Sofia. "Karena bayi kembar siam mengalami kelainan pembawaan lahir yang kompleks. Organ tubuh bagian dalamnya tidak lengkap," ujar Agus di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Kamis (1/2).
Bayi kembar ini hanya memiliki satu usus 12 jari. Adapun kelainan yang ditemukan ialah bentuk kebengkokan berlebih pada tulang belakang (hiperlordosis lumbal). Kondisi ini menyebabkan bayi prematur itu kesulitan bernafas.
ADVERTISEMENT
Agus menambahkan, adanya gangguan fungsi pernafasan tersebut telah terdeteksi oleh tim dokter sejak awal observasi. Saat usia bayi bertambah, fungsi nafas ternyata tidak berkembang dengan baik.
"Sejak awal memang jalan pernafasan tidak sempurna. Nafasnya kurang bagus, tidak bisa bernafas dengan spontan," imbuh dokter berusia 60 tahun itu.
Setelah bayi memasuki usia 24 hari, kondisinya terus menurun. Hal itu ditandai dengan nafas spontan yang sangat lemah. Sehingga selama masa observasi dan operasi separasi, dokter memberikan alat bantu pernafasan untuk memacu nafas yang lemah.
"Sementara ini bayi Salma masih bisa survive. Kami tim dokter berusaha memantau penuh Salma hingga melewati fase kritis," pungkas Agus.
Bayi kembar siam Salma-Sofia lahir pada 8 Januari 2018 lewat operasi caesar dengan kelainan dempet perut (Omphalopagus-Omphaloce). Bayi ini menjadi pasien bayi kembar siam ke-86 yang telah ditangani oleh tim dokter kembar siam RSUD Dr Soetomo.
ADVERTISEMENT
Bayi kembar siam Salma-Sofia terpaksa dilakukan operasi pemisahan darurat atau operasi separasi darurat, Rabu (31/2) di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo.
Tindakan tersebut dilakukan setelah melihat kondisi bayi yang kesulitan bernafas. Operasi yang berjalan selama sekitar 3 jam itu dipimpin oleh dr Purwadi, Sp.BA (K).