Begini Progres Pengerjaan LRT Jabodebek Fase I hingga Oktober 2017

20 November 2017 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan LRT Rute Cibubur-Cawang (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan LRT Rute Cibubur-Cawang (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BUMN konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus menggenjot pengerjaan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
ADVERTISEMENT
Sesuai penugasan ADHI pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 21,7 triliun (termasuk pajak) yang meliputi:
- Lintas Pelayanan 1: Cawang-Cibubur
- Lintas Pelayanan 2: Cawang-Kuningan-Dukuh Atas
- Lintas Pelayanan 3: Cawang-Bekasi Timur
Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/11), sampai dengan saat ini progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek telah mencapai 23,4%. Untuk progres masing-masing lintas pelayanan yaitu:
- Cawang-Cibubur: 42,2%
- Cawang-Kuningan-Dukuh Atas: 9,6%
- Cawang-Bekasi Timur: 24,6%
Progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek direncanakan selesai pada tahun 2019.
Pembangunan LRT Rute Cibubur-Cawang (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan LRT Rute Cibubur-Cawang (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Hingga Oktober 2017, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 31,6 triliun (termasuk perolehan kontrak baru dari LRT Jabodebek Fase I). Perolehan tersebut tumbuh 5,4% dibandingkan perolehan kontrak baru di bulan sebelum ya sebesar Rp 30 triliun.
ADVERTISEMENT
Realisasi perolehan kontrak baru di Oktober 2017 antara lain Hotel Zaraza Malang (Rp 594 miliar), Skypark Bandung (Rp 308 miliar) melalui anak perusahaan PT APG dan Bendung Batang Bayang (Rp 147 miliar).
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah tercatat 73,8%, BUMN sebesar 13,6%, sementara swasta atau lainnya sebanyak 12,6%.
Sedangkan pda tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek jalan, jembatan dan LRT sebanyak 68,3%, proyek gedung sebanyak 23,7% serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 8%.