Belanja Murah di Pasar Jaafaria, Tanah Abangnya Makkah

16 Agustus 2019 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Seakan menjadi peraturan tidak tertulis bahwa jemaah haji harus membawa buah tangan sepulangnya dari Tanah Suci. Terkadang, buah tangan lebih banyak dibanding bawaan jemaah sendiri.
ADVERTISEMENT
Bukan lagi satu-dua plastik, tapi bisa satu-dua karung. Jemaah bukan lagi hanya membeli eceran, tapi grosir. Jika begini, maka Pasar Jaafaria adalah tujuannya.
Untuk menuju Pasar Jaafaria, jemaah bisa berjalan kaki sekitar 30 menit dari Masjidil Haram. Letaknya sekitar 1 kilometer dari Masjidil Haram, Makkah, hampir bersebelahan dengan pekuburan Ma'la dan Masjid Jin. Pasar Jaafaria terletak di lantai dasar, sementara di atasnya terdapat berbagai hotel.
Suasana Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Situasinya persis seperti di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berkarung-karung barang belanjaan berserakan di dalam dan pinggir jalan, penuh sesak pembeli, riuh rendah pedagang, atau sengitnya tawar menawar. Suasana semakin mirip seperti Tanah Abang, karena pedagangnya bisa bahasa Indonesia.
"Lima real, murah, murah, ayo beli!" teriak pedagang.
ADVERTISEMENT
Banyak juga toko yang menyematkan nama "Toko Indonesia" untuk menarik pembeli dari Tanah Air kita. Betapa tidak, jemaah Indonesia yang jumlahnya terbanyak di dunia, sekaligus doyan belanja, adalah target potensial mereka.
Suasana Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Hampir semua bentuk oleh-oleh dari Arab ada di pasar ini. Mulai dari abaya, kerudung, parfum Arab, sorban, hingga sajadah dan karpet. Harganya juga sangat miring jika dibanding toko-toko lainnya di Makkah. Rata-rata, barangnya didatangkan dari Turki, China, India, atau Pakistan.
Misalnya sorban, di toko lain harganya 10 real (Rp 40 ribu) satu buahnya, itu juga sudah ditawar. Di Jaafaria, harga sorban hanya 15 real (Rp 60 ribu) untuk dua buah. Selain itu, berbagai kerudung bermerek asal Turki dihargai antara 10-25 real (Rp 40-100 ribu), padahal di Indonesia harga termurahnya Rp 80 ribu. Harga bisa lebih murah jika membeli grosir atau lusinan.
Suasana Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
"Barangnya bagus-bagus, harganya juga lumayan. Yang penting bisa nawar," kata Ida (51) jemaah asal Solo yang sudah memborong kerudung Turki kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Soal tawar-menawar ini memang jemaah Indonesia jagonya. Seperti Widyaningsih (43) asal Makassar yang bisa mendapatkan barang setengah harga setelah sengit menawar. "Saya beli kurma dan baju anak-anak. Barangnya bisa ditawar setengah harga, memang di sini terkenal murah," ungkap Widyaningsih.
Suasana Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Untuk jemaah pria, banyak toko yang menawarkan parfum dan jam tangan. Untuk jam tangan, jangan berharap terlalu banyak. Pasalnya, barang yang ditawarkan kebanyakan adalah jam KW alias replika. Tentunya harga tidak bisa bohong, jauh lebih murah dibanding yang asli.
Ketika kumparan ke Pasar Jaafaria beberapa waktu lalu, beberapa jemaah terlihat membawa kantung-kantung besar belanjaan. Tidak perlu khawatir tidak bisa membawa belanjaan pulang ke Tanah Air karena keterbatasan bagasi koper, karena barang bisa dikirim lewat kargo.
Jamaah haji Indonesia saat berbelanja di Pasar Jaafaria di Mekkah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Cara ini pun digunakan Husnah (32) jemaah asal Makassar. "Saya sudah empat kali ke sini, sudah beberapa kali kirim barang pakai kargo," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Rosita (58) jemaah dari Serang, Banten. Dia membeli karpet di Jaafaria seharga 500 riyal dan telah dikirimkan ke Tanah Air melalui perusahaan kargo.
"Saya kirim yang paket 15 hari sampai. Harganya per kg 18 riyal," tutup Rosita.