Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berawal dari Gitar, Rencana Pernikahan Mempelai di Cianjur Kini Bubar
22 Juli 2018 12:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kegagalan pernikahan R (perempuan, 18) dan D (laki-laki, 25) di Cianjur pada Minggu (15/7), sempat heboh di media sosial. Banyak yang berspekulasi bahwa R dan D dijodohkan. Sebab kedua mempelai tidak berada di kursi pelaminan.
ADVERTISEMENT
R memilih kabur dari rumahnya tiga hari sebelum momen sakral itu digelar. Tak ada yang tahu ke mana R kabur.
D menceritakan awal mula perkenalannya dengan R. Menurutnya, ia dan R memutuskan rencana pernikahan itu bersama. Keduanya sudah berpacaran selama 2 tahun.
Sebelumnya R dan D sudah berkenalan lama. Bahkan R sempat menjadi murid D saat dia duduk di bangku kelas 6 SD. Usia mereka berselisih tujuh tahun.
Saat ini D sudah hampir 10 tahun mengajar. Kini dia menjadi guru Pendidikan Agama Islam, dan guru Kesenian. Dia juga masih menimba ilmu di perguruan tinggi. Seiring berjalannya waktu, pada 2016 lalu, R mengunjungi rumah D dengan alasan ingin diajarkan bermain gitar.
ADVERTISEMENT
D pun tidak merasa sungkan dengan hal itu, karena R pernah menjadi muridnya. Lagi pula rumah mereka juga masih berada di satu wilayah, para tetangga juga mengenal mereka.
“Pertama juga dia yang ke sini. Dia yang nyamperin, pengin belajar gitar katanya,” ucap R saat ditemui kumparan di kediamannya pada (18/7).
Dari seringnya latihan gitar, keduanya mulai saling suka dan akhirnya berpacaran. Setelah pacaran sekitar 2 tahun, R dan D memutuskan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Akhirnya pada Mei 2018 mereka bertunangan. D sama sekali tidak merasakan ada yang ganjil. Semua berjalan dengan normal dan sewajarnya.
“Sempat tunangan dulu kan sebelum bulan puasa, semuanya baik-baik aja, enggak ada apa-apa. Udah emang jadi pilihan kita berdua. Enggak ada (yang aneh) pihak sana, pihak sini, begini (jodohin), nggak,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketika video pernikahan gagalnya tersebar di media sosial, D sempat berkomentar dan meminta berita itu dihapus. Sebab apa yang disampaikan media sosial, tidak sepenuhnya benar. Salah satunya yang menyebutkan bahwa dirinya duduk di pelaminan seorang diri.
Saat R kabur, D tidak segera diberi tahu keluarga R. Justru D mengetahui berita itu dari media sosial polisi, yang menginfokan berita orang hilang, yakni pasangannya.
D pun tidak datang ke resepsi pernikahan sama sekali. Dia merasa kecewa karena saat itu pihak perempuan yang memutuskan resepsi tetap digelar tanpa mengajaknya untuk berembuk.
“Di sini (rumah) saya nunggu di sini enggak di sana. Akad enggak ada, jadi saya juga merasa enggak enak sih gitu aja. Kenapa (memutuskan) sepihak,” tutur D.
ADVERTISEMENT