BIN Bantah 4 Anggotanya jadi Buronan di Saudi karena Kasus Rizieq

14 November 2018 14:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badan Intelijen Negara (Foto: ANTARAFOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Badan Intelijen Negara (Foto: ANTARAFOTO)
ADVERTISEMENT
Badan Intelijen Negara (BIN) menanggapi ramainya kabar yang menyebut ada empat orang anggotanya yang buron di Arab Saudi terkait kasus bendera bertuliskan tauhid di kediaman Muhammad Rizieq Syihab. Menurut BIN, kabar itu hoaks.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada, hoaks," ujar juru bicara BIN Wawan Purwanto saat dihubungi kumparan, Rabu (14/11).
Komentar BIN ini menanggapi pesan singkat yang beredar di tengah masyarakat, mengatakan ada empat anggota BIN yang jadi buronan akibat kasus Rizieq. Dalam pesan itu tersebut, empat anggota BIN "tidak bisa keluar dari Saudi dan menjadi DPO aparat keamanan Saudi dan Interpol".
kumparan juga meminta konfirmasi dari pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) di Saudi. Jawabannya sama, kabar tersebut tidak benar.
"Tidak benar info tersebut, tidak ada penangkapan," kata Atase Kepolisian KBRI Kombespol Mochammad Fahrurrozi.
Rizieq Syihab, petinggi Front Pembela Islam (FPI), berurusan dengan polisi Saudi pada 5 November lalu setelah ditemukan bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di bagian belakang rumahnya. KBRI mengatakan, Rizieq sempat ditahan dan dibebaskan dengan jaminan karena kasus bendera mirip ISIS itu.
ADVERTISEMENT
Namun Rizieq dalam pernyataannya beberapa hari kemudian melalui video, menegaskan bahwa pernyataan KBRI itu tidak benar. Dia mengaku difitnah dengan ditempelkan "poster dengan dobel tape" berbentuk bendera hitam. Pihak Rizieq juga menuding ada kerja intelijen dalam kasus tersebut.
Habib Rizieq diperiksa polisi Arab. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq diperiksa polisi Arab. (Foto: Dok. Istimewa)
BIN menantang Rizieq untuk buktikan klaimnya tersebut. Wawan mengatakan, jika benar yang disebut Rizieq, seharusnya polisi bisa menyelidiki sidik jari pada poster atau memeriksa CCTV cadangan.
"Katanya ada CCTV Cadangan, kalau ada lebih baik dibuka saja dijadikan barang bukti ke Polisi Saudi, tapi sampai sekarang CCTV cadangan tersebut tidak ada," kata Wawan kepada kumparan.
"Kemudian, sidik jari kan ada di dobel tape bendera dan tempat CCTV yang katanya dicuri, ambil saja sidik jarinya. Ternyata sampai sekarang juga tidak ada kejelasan," lanjut Wawan lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Duta Besar RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel ketika ditanya soal kelanjutan kasus Rizieq, dia menjawab: "Kita tunggu nota resmi dari Saudi."