BNPB: Banjir di Kabupaten Serang Rendam 200 Rumah, 70 KK Mengungsi

26 Desember 2018 22:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabupaten Serang dilanda banjir. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kabupaten Serang dilanda banjir. (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Desa Batukuwung dan Desa Citasuk, Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dilanda bencana banjir besar. Banjir tersebut dipicu akibat intensitas hujan lebat yang menyebabkan sungai Cikalumpang meluap dan membanjiri pemukiman warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak dari banjir tersebut menyebabkan 200 rumah warga terendam 50 hingga 100 centimeter. Ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang tidak terdampak banjir.
"Dampak banjir sebanyak 297 kepala keluarga atau 1.658 jiwa terdampak dan mengungsi di SDN Suka Maju sedangkan 70 kepala keluarga atau 160 jiwa mengungsi di tempat yang aman di Desa Batukuwung. Sekitar 200 unit rumah terendam banjir dengan tinggi banjir 50 -100 centimeter," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/12).
Kabupaten Serang dilanda banjir. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kabupaten Serang dilanda banjir. (Foto: Dok. BNPB)
Sutopo melanjutkan, BPBD Serang bersama TNI, Polri, SKPD dan relawan turut melakukan evakuasi. Dia mengatakan, bantuan logistik juga sudah diberikan kepada masyarakat yang terdampak banjir. Sutopo juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa
ADVERTISEMENT
"Tidak ada korban jiwa dari banjir yang terjadi," jelas Sutopo.
Kabupaten Serang dilanda banjir. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kabupaten Serang dilanda banjir. (Foto: Dok. BNPB)
Sementara itu, penanganan darurat tsunami yang menerjang Pantai Anyer dan Cinangka di wilayah Serang masih dilakukan. Berdasarkan data BNPB tercatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 83 orang mengungsi. Kerusakan fisik masih dilakukan pendataan.
"Evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terus dilakukan. Penanganan pengungsi dan layanan kesehatan juga dilakukan. Aparat gabungan bersama relawan dan masyarakat mulai membersihkan lingkungannya dari puing-puing bekas tsunami," tutur Sutopo.