BNPB Sebut Pohon Berakar Kayu Dapat Cegah Longsor di Daerah Rawan

2 Januari 2019 19:13 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memindahkan barang-barang yang tersisa saat longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Warga memindahkan barang-barang yang tersisa saat longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan beberapa rekomendasi pengurangan risiko bencana tanah longsor. Salah satunya adalah menanam pohon berakar kayu.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, lembah-lembah perbukitan perlu ditanami dengan pepohonan jenis kayu. Pohon jenis ini memiliki akar dalam yang dapat menahan longsor.
Sejumlah warga dan relawan melihat lokasi tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019). (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga dan relawan melihat lokasi tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019). (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
"Bisa ditanami tanaman yang memperkuat lereng, tapi juga punya nilai ekonomi. Tanaman sukun salah satunya, dia punya akar yang kuat dan nilai ekonominya juga tinggi," ucap Sutopo dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (2/1).
Sutopo kemudian merekomendasikan beberapa jenis tanaman seperti pohon puspa, rasamala, huru, surian, bambu manggong, kayu baros, dan sukun. Jenis pohon ini dianggap mampu menahan tanah di lereng yang terjal.
Sutopo merekomendasikan jenis tanaman berkayu yang selain mampu menahan tanah, juga memiliki nilai ekonomi. Salah satunya jenis pohon sukun yang memiliki nilai ekonomi. Sehingga warga bisa menanam jenis pohon ini jika memiliki nilai ekonomi.
Seorang warga memanggul kambing peliharaannya pasca bencana tanah longsor di kampung adat Sinarresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019).  (Foto: ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga memanggul kambing peliharaannya pasca bencana tanah longsor di kampung adat Sinarresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan)
Menurutnya, jika lahan yang rawan longsor kemudian ditanami pohon seperti Jati, tidak akan bertahan lama. Ini karena warga pasti akan menebangnya kemudian dan lahan kembali rawan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Sutopo menjelaskan, penyebab dari dari longsornya tanah yang meninpa Kampung Cimapag disebabkan oleh curah hujan yang terus menerus terjadi.
Tidak hanya itu, terjalnya lereng dan struktur tanah gembur juga menjadi penyebab tanah bergerak ke bawah menimpa permukiman warga.