Bocah 7 Tahun di India Diperkosa, Ribuan Orang Protes Turun ke Jalan

30 Juni 2018 19:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkosaan anak. (Foto: REUTERS/Cathal McNaughton)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkosaan anak. (Foto: REUTERS/Cathal McNaughton)
ADVERTISEMENT
Ribuan orang turun ke jalanan kota Mandsaur yang terletak di India Tengah. Mereka meminta pelaku perkosaan terhadap bocah 7 tahun dihukum mati.
ADVERTISEMENT
Diduga korban diperkosa oleh dua orang pelaku. Aksi bejat itu dilakukan ketika korban tengah menunggu orang tuanya menjemput sepulang sekolah.
Kepala Kepolisian Mandsaur Manoj Singh menyebut, pelaku perkosaan ditahan setelah mereka memeriksa rekaman cctv sebuah toko dekat tempat korban menunggu dijemput. Rekaman itu memperlihatkan korban dibawa seorang pelaku.
Ilustrasi perkosaan anak. (Foto: REUTERS/Cathal McNaughton)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkosaan anak. (Foto: REUTERS/Cathal McNaughton)
Korban pun ditemukan dalam keadaan pingsan di semak-semak dekat tempatnya menunggu jemputan. Saat ini, dua terduga pelaku ditahan untuk diperiksa lebih lanjut.
"Pemeriksaan kami sebentar lagi selesai. Kami tinggal menunggu izin dokter berbicara dengan korban," sebut Singh, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/6).
"Kami ingin mengkonfirmasi beberapa hal dengan korban lalu lalu laporan final akan kami sampaikan ke pengadilan," sambung dia.
Terkait aksi protes, Singh menyebut demo besar terjadi di delapan kota di area India Tengah. Keseluruhan yang berdemo memintan pelaku dihukum mati.
ADVERTISEMENT
Permintaan pelaku dihukum mati turut disampaikan Menteri Kepala Negara Bagian Madhya Pradesh, Shivraj Chauhan, tempat di kota Madsaur berada. Dia menyatakan, pelaku pantas menerima hukuman berat setimpal dengan perbuatannya.
India di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memperberat hukuman bagi pemerkosa. Saat ini, hukuman maksimal yang diterima pelaku perkosaan adalah eksekusi mati.
Pada 2016 lalu, sebanyak 40 ribu perkosaan terjadi di India. 40 persen korbanya adalah anak-anak.