Boeing 737 Max 8, Pesawat Lion Air yang Jatuh

29 Oktober 2018 9:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta Pangkal Pinang dilaporkan jatuh. Dari data di situs pelacak rute pesawat Flight Radar 24, pesawat yang hilang kontak itu berjenis Boeing 737 Max-8.
ADVERTISEMENT
Lion Air adalah maskapai di Indonesia pertama yang menggunakan pesawat Boeing 737 Max-8 tersebut. Menurut situs Lion Air, pesawat buatan perusahaan Boeing asal Amerika Serikat itu mereka terima pada 4 Juli 2017.
Boeing 737 MAX 8 diklaim dapat terbang lebih lama tanpa mengisi bahan bakar selama 7 jam 30 menit.
Illustarsi Boeing 737 Max 8. (Foto: Dok. Boeing)
zoom-in-whitePerbesar
Illustarsi Boeing 737 Max 8. (Foto: Dok. Boeing)
Menurut situs Lion Air, Boeing 737 MAX 8 adalah pesawat Boeing pertama yang memiliki fitur double winglet. Mesin di pesawat tersebut juga mampu meredam suara mesin sebesar 40 persen serta pesawat dirancang agar penumpang dapat membawa bagasi lebih banyak.
Lion Air Group telah memesan Boeing 737 MAX 8 sebanyak 218. Sebanyak 8 unit dikirimkan pada 2017, 3 unit di antaranya untuk Malindo Air di Malaysia, dan 5 unit untuk mendukung operasional Lion Air di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Setelah menjadi pengguna pertama Boeing 737 MAX-8 di dunia yang dioperasikan oleh Malindo Air, Lion Air Group juga merupakan launch customer dari Boeing 737 MAX-9. Pada 20 Juni 2017, Lion Air Group kembali menjadi launch customer dari Boeing 737 MAX-10 setelah melakukan pemesanan 50 pesawat Boeing 737 MAX-10 di Paris Air Show” tutupnya.
Pesawat Lion Air sendiri hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (29/10) pukul 06.33. Berdasarkan informasi, pesawat tersebut terbang menuju Pangkal Pinang pukul 06.20 WIB.
Humas Lion Air Danang Prihantoro mengatakan, pihaknya masih terus mengecek kebenaran kabar ini dan terus berkomunikasi dengan pihak terkait.
"Terkait dengan hal tersebut, untuk memastikan kebenarannya kami sedang tetap, masih konsisten untuk memastikan komunikasi intens dan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Danang kepada kumparan.
ADVERTISEMENT