Bomber 3 Gereja di Surabaya Terkait Kelompok JAD Pendukung ISIS

13 Mei 2018 17:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito di Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito di Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku teror bom di tiga gereja di Surabaya diduga merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia menyebut keluarga dari salah satu pelaku termasuk dalam jaringan JAD yang ada di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Kelompok-kelompok ini tidak lepas dari kelompok yang bernama JAD. Satu keluarga terkait JAD, yang ada di Surabaya dia ketuanya, " ujar Tito di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).
Menurut Tito, pelaku terindikasi dari Jaringan Ansharut Daulah ini dapat dilihat salah satunya dari cara teror yang dilakukan, yakni dengan melakukan bom bunuh diri. Ia pun menegaskan bahwa kelompok teror ini merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"JAD yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia saat ini didirikan dan dipimpin oleh Aman Abdurrahman yang sekarang (ditahan) di Mako Brimob, Depok," katanya.
Korban ledakan bom di Surabaya (Foto: Antara/Didik Suhartono)
zoom-in-whitePerbesar
Korban ledakan bom di Surabaya (Foto: Antara/Didik Suhartono)
Bom bunuh diri terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur. Ledakan bom yang terjadi di tiga tempat ibadah itu terjadi pada Minggu (13/5) pagi.
ADVERTISEMENT
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol. M. Iqbal mengatakan jumlah korban tewas akibat insiden ledakan bom di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur, berjumlah 13 orang, korban luka 43 orang.
Saat ini polisi tengah melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap korban yang belum diketahui identitasnya.
Evakuasi ledakan bom di Surabaya. (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi ledakan bom di Surabaya. (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)