Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kubu paslon 02 Prabowo-Sandiaga menyoroti banyaknya petugas KPPS yang meninggal selama pelaksanaan pemilu serentak 2019. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, menilai KPU sebagai penyelenggara pemilu tidak bijak mempersiapkan pelaksanaan pemilu.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja ini sebuah, di satu sisi simpati dan duka cita yang mendalam, tetapi di sisi lain kok bisa begitu banyak di atas 100 orang meninggal dunia," ujar Muzani usai menghadiri pertemuan dengan sejumlah tokoh di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).
"Artinya KPU dianggap tidak prudent (bijaksana) di dalam mempersiapkan beban tugas para penyelenggara pemilu ini," imbuhnya.
Selain itu, kata Muzani, dalam pertemuan tersebut, para tokoh-tokoh yang mendukung pernyataan Prabowo yang mengatakan pelaksanaan Pemilu 2019 dipenuhi kecurangan.
"Semua berkesimpulan bahwa pemilu ini kok berlangsung jauh dari yang diharapkan. Kecurangan berlangsung sangat di depan mata," jelasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini seluruh relawan Prabowo-Sandi terus mengawal dan mengumpulkan bukti kecurangan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Mereka juga sedang terus mengumpulkan mencatat semua bentuk kecurangan dan mengamankan C1 yang memungkinkan masih bisa diamankan," tutur politikus Gerindra tersebut.
Dalam pertemuan di kediaman Prabowo tersebut sejumlah tokoh dan petinggi BPN turut hadir. Mereka antara lain Amien Rais, Fuad Bawazier, pengusaha Maher Algadry, Dahlan Iskan, Juru Bicara FPI Munarman, Sekjen FUI Al-Khaththath, hingga Neno Warisman.
Sementara untuk para petinggi parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi dalam pertemuan ini tak terlihat hadir.