Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BPOM dan BNN Pastikan Kabar Permen Susu Narkoba di Banyumas Hoax
19 Desember 2017 12:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar adanya permen susu yang mengandung narkoba jenis benzodiazepin di Banyumas dipastikan adalah bohong atau hoax. Hal tersebut dikatakan oleh Humas BNN Sulistiandriatmo, berdasarkan dari pengecekan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM ).
ADVERTISEMENT
"Permen tersebut sudah diuji oleh laboratorium BPOM dan tidak mengandung narkotika," ujar Sulistiandriatmo kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (19/12).
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, pihak BPOM menyatakan bahwa hasil pemeriksaan permen tersebut adalah negatif.
"Yang jelas berita tersebut (permen susu narkoba) tidak benar, hasil ujinya negatif semua," kata Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya (Deputi III) Badan POM, Suratmono saat dihubungi kumparan.
Permen susu yang diisukan mengandung narkoba tersebut telah terdaftar di Badan POM RI, yaitu Pindy Kembang Gula Lunak Rasa Susu dan Stroberi dengan nomor izin edar BPOM RI MD 224510008005 diproduksi oleh PT. Inasentra Unisatya – Kabupaten Bogor.
Izin edar diterbitkan Badan POM RI setelah dilakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, mutu, dan gizi produk termasuk proses produksi serta labelnya.
ADVERTISEMENT
Balai Besar POM di Semarang telah melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas terkait isu ini. Sampel permen susu yang diisukan mengandung narkoba juga sudah diuji dan hasilnya menunjukkan sampel permen tersebut tidak mengandung narkoba.
Di media sosial disebutkan memang, seorang anak mengkonsumsi permen tersebut lalu enggan makan selama tiga hari dan mengalami efek ngefly. Kandungan benzodiazepin sendiri memang terdapat di sejumlah obat yang diresepkan oleh dokter. Zat ini mempunyai efek sedatif atau menenangkan.
Secara terpisah, anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan dan kesehatan, Dede Yusuf mengatakan kabar permen susu bernarkoba adalah bohong.
"Hoax itu, sudah saya minta BPOM cek. Ternyata hanya satu anak yang teler dari empat anak yang makan," ujar Dede Yusuf kepada kumparan Senin (18/12).
ADVERTISEMENT
Politikus partai Demokrat itu mengatakan, pihak BPOM Jateng langsung menghubungi BNNK Banyumas untuk memastikan informasi tersebut.
"Anak yang makan permen itu ada empat anak, jumlah permen yang dimakan sembilan, sisa satu permen. Anak tersebut sebelum diperiksa urinenya sudah dirawat dan sakit flu. Sudah mendapat obat flu dan penurun panas. Itu info yang saya dapat dari Kepala BPOM," kata Dede.