BRI Finalisasi Proses Akuisisi Perusahaan Sekuritas dan Modal Ventura

9 Agustus 2017 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teras BRI Pasar Sinabang. (Foto: Ridho Robby/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Teras BRI Pasar Sinabang. (Foto: Ridho Robby/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana mengakuisisi perusahaan ventura capital dan sekuritas. Proses akuisisi tersebut saat ini sudah memasuki tahap due diligence.
ADVERTISEMENT
Menurut Wakil Direktur Utama BRI Sunarso aksi korporasi tersebut ditargetkan bisa terlaksana di akhir tahun. Sunarso mengatakan perseroan juga menjajaki dengan beberapa perusahaan sekuritas dan ventura capital.
"Proses sekarang ada yang sedang kita due diligence juga. Jadi target kita enggak 1, kita bisa pilih," kata Sunarso dalam acara Public Expose Marathon di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).
Sunarso mengatakan alasan perseroan mengakuisisi perusahaan sekuritas dan ventura ini lantaran prosesnya mudah dan cepat. Selain itu, kondisi saat ini juga belum terlalu mendesak untuk perseroan mendirikan sendiri modal ventura dan perusahaan sekuritas.
"Jadi kita lihat sekarang bahwa proses akuisisi, tapi kalau ada hambatan dan mendesak, ya kita bikin sendiri juga bisa. Jadi semua enggak tertutup kemungkinan, apakah akuisisi atau tidak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun tujuan perseroan mengakuisisi perusahaan ventura capital dan sekuritas ini untuk memperkuat modal perseroan. Apalagi, program pemerintah banyak membutuhkan instrumen seperti venture capital.
"Itulah latar belakang kenapa tahun ini, kalau bisa punya sekuritas maupun venture capital," ujarnya.
Selain itu, Sunarso menilai perseroan bisa fokus menyalurkan pembiayaan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini, BRI menargetkan pembiayaan kredit ke sektor UMKM sebesar 80 persen.
"Terutama venture capital juga untuk menyediakan layanan perbankan produk-produk keuangan yang selama ini di segmen UMKM, itu enggak pas atau tidak cocok diberikan layanan produk bank. Jadi butuh produk-produk penyertaan sementara oleh venture capital," katanya.