Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bunga Pinjaman OK OCE Dinilai Tinggi, Pemprov Akan Cari Pemodal Lain
9 Januari 2018 16:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Komisi B DPRD DKI mengkritisi bunga pinjaman program OK OCE yang dinilai terlalu tinggi untuk para calon pelaku UMKM, dalam rapat terkait efesiensi program OK OCE sepanjang tahun 20017 bersama Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Selasa (9/1).
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi B Nur Afni Sajim memaparkan, bunga sebesar 13 persen harus dibayarkan para calon entrepreneurship ke Bank DKI, lebih tinggi dibandingkan persentasi bunga pinjaman dari sebagian besar bank swasta dan BUMN.
"Lebih murah bunga Bank Artha Graha (yang menyalurkan) 7 persen ketimbang, Bank DKI 13 persen," kata Afni yang merupakan anggota Fraksi Demokrat ini di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (9/1).
Afni bercerita, saat menemui seorang ibu pedagang kecil yang berjualan nasi uduk, ia menanyakan kepada ibu tersebut perihal peluang peminjaman dana dari Bank DKI untuk meningkatkan usaha, dengan bunga pinjaman 13 persen.
"Waduh saya kan cuma jualan nasi uduk. Kalau dipinjamkan bunga 13 persen ya saya enggak sanggup," ucap Afni menirukan jawaban ibu tersebut.
ADVERTISEMENT
Ditemui seusai rapat, Kepala Dinas UMKM Irwandi menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) serta Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan pinjaman bunga yang lebih rendah.
"Kalau memang ada permodalan yang bunganya lebih murah kenapa enggak? Jadi enggak perlu istilahnya sama Bank DKI. Kita akan kerja sama dengan LPBP, Kementerian Koperasi. Itu lebih murah dari bank dan prosedurnya lebih gampang," tutur Irwandi.
Selain mengkritisi besaran bunga pinjaman dalam program OK OCE, Afni juga bependapat pelatihan OK OCE yang diberikan Dinas UMKM di beberapa wilayah DKI belum diselenggarakan secara maksimal.
Ia berharap Dinas UMKM dapat segera memperbaiki efektifitas pelaksanaan pelatihan OK OCE. Sebab jika tidak, ia menyarankan anggaran untuk OK OCE dapat dialihkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Bikin kegiatan yang baik. Kalau enggak perlu pelatihan enggak apa-apa, tapi sampaikan kebutuhan. Pelatihan yang saya lihat cuma paparan. Mana mungkin pelaku usaha sanggup meminjam ke Bank DKI atau Jamkrida (perusahaan Penjaminan Kredit Daerah) dengan bunga 13 persen, kalah dengan bank swasta," jelas Afni.