Buntut Cekcok di Facebook, Masjid di Sri Lanka Dilempari Batu

13 Mei 2019 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tentara Sri Lanka sedang berjaga. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tentara Sri Lanka sedang berjaga. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
ADVERTISEMENT
Gesekan antarumat beragama kerap terjadi di Sri Lanka usai pengeboman gereja yang menewaskan ratusan orang. Minggu (12/5), masjid di Sri Lanka rusak dilempari batu dan seorang warga Muslim dipukuli sebagai buntut cekcok di Facebook.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi di kota Chilaw, pesisir barat Sri Lanka. Sebuah masjid rusak parah setelah dilempari batu oleh sekumpulan orang. Toko-toko juga dirusak. Akibat peristiwa ini, polisi menetapkan jam malam di Chilaw.
"Jam malam polisi ditetapkan di wilayah kepolisian Chilaw hingga pukul 6 pagi besok untuk mengendalikan situasi," kata juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera kepada Reuters.
Polisi juga memblokir sementara penggunaan Facebook dan WhatsApp untuk mencegah penyebaran informasi palsu yang meresahkan.
Peristiwa ini bermula dari cekcok pada postingan di Facebook yang dilihat Reuters. Seorang pengguna Facebook menulis dengan bahasa Sinhala yang berarti "sulit membuat kami menangis" sembari melontarkan celaan terhadap warga Muslim.
Sejumlah petugas kemanan Sri Lanka berada di sekitar ledakan mobil di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Postingan tersebut dibalas oleh pria Muslim bernama Abdul Hameed Mohamed Hasmar, 37, dengan kata berbahasa Inggris yang berarti: "Jangan tertawa, satu hari kau akan menangis".
ADVERTISEMENT
Postingan Hasmar dianggap sebagai ancaman, dia lalu diburu dan dipukuli massa. Polisi telah menahan Hasmar untuk meredam situasi. Massa kemudian melampiaskan amarahnya ke toko-toko milik warga Muslim, salah satunya toko pakaian Hasmar, dan tiga masjid.
"Mereka melempari tiga masjid dengan batu dan toko-toko milik Muslim. Sekarang situasinya sudah tenang, tapi kami takut jika malam tiba," kata seorang warga Muslim yang menolak disebut namanya.
Ketegangan antaragama ini terjadi setelah lebih dari 250 orang tewas dalam pengeboman gereja dan hotel di Sri Lanka akhir April lalu. Sejak saat itu, organisasi-organisasi Islam Sri Lanka menerima puluhan laporan warga Muslim yang diintimidasi atau menerima kekerasan.
Pekan lalu bentrok warga Muslim dan Kristen terjadi di Negombo, lokasi pengeboman gereja. Bentrok dipicu cekcok kecil di jalan raya.
ADVERTISEMENT