Buya Syafi'i: Kabinet Tinggal 2 Tahun, Bongkar Pasang Menteri Mau Apa?

17 Juli 2017 14:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi pimpin rapat kabinet antisipasi medsos. (Foto: Antara/Widodo S. Jusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi pimpin rapat kabinet antisipasi medsos. (Foto: Antara/Widodo S. Jusuf)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan perombakan kabinet kerja (reshuffle) yang keempat kali. Anggota Dewan Pengarah UKP-PIP Ahmad Syafi'i Maarif berharap agar Jokowi tidak terlalu sering reshuffle.
ADVERTISEMENT
"Saya ndak tanya itu (dalam pertemuan tadi), ndak penting soalnya. Ndak penting. Ya tapi kan kalau terlalu banyak bongkarnya, dia payah juga. Ndak semua menteri itu jahat," kata Buya Syafi'i Maarif di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).
"Tapi ada memang menteri yang ndak bisa bekerja dengan baik. Saya ndak sebut nama. Tinggal dua tahun lagi ini. Kalau terlalu banyak reshuffle, bongkar pasangnya nanti jadi apa kita," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, wacana perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali bergulir sepekan terakhir. Presiden dikabarkan akan mengocok ulang sejumlah anggota Kabinet Kerja.
Presiden Jokowi pada Kamis (13/7) menyebut reshuffle tidak dilakukan pada pekan lalu. "Minggu ini enggak ada reshuffle," ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT