Cak Imin Ibaratkan JK sebagai Ferrari

23 Juli 2018 1:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden, Jusuf Kalla. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden, Jusuf Kalla. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut saingannya untuk menduduki posisi sebagai cawapres Presiden Jokowi semakin banyak, termasuk dengan masuknya nama Wapres Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
Hal ini berkaitan dengan adanya gugatan uji materi UU Pemilu terkait dengan masa jabatan Wakil Presiden yang sedang dijabat oleh mantan ketua umum Golkar tersebut.
"Itu hak politik dan hak hukum Pak JK. Kita tunggu keputusan MK. Kalau pun lolos, tentu Pak JK punya peluang yang sama, dan tambah satu lagi pesaing saya. Mari bersaing dengan baik," kata Cak Imin, sapaan Muhaimin, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (22/7).
Cak Imin di Harlah PKB ke 20 tahun. (Foto: Jamal Ramdhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin di Harlah PKB ke 20 tahun. (Foto: Jamal Ramdhan/kumparan)
Cak Imin pun menyebut JK saingan terkuatnya. Namun, ia mengibaratkan JK sebagai mobil Ferarri yang canggih tapi kurang penumpang. Hal itu mengingat posisi JK yang tak banyak mendapat dukungan jika ingin menjadi cawapres lagi.
"Tentu saja, Pak JK ibarat Ferrari, barang mewah, pengalaman luar biasa, dan segmen pembelinya orang top. Tapi penumpangnya enggak banyak, yaitu Indonesia Timur," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Cak Imin mengibaratkan dirinya sebagai mobil yang bisa menampung banyak penumpang. Dia menjelaskan penumpang tersebut adalah kader NU yang setia mendukungnya.
"Kalau PKB penumpang banyak 11 juta NU. Ibarat mobil ya Alphard, mewah, tapi isinya banyak," ujarnya.
Cak Imin juga mengomentari saingan lainnya, yaitu Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD.
"Kalau Pak Mahfud Mercy lah, memang ekslusif dan cantik di medsos, tapi penumpang cuma 4," ucapnya.
Untuk itu, Cak Imin tetap berusaha agar bisa menjadi cawapres Jokowi dengan dukungan para kader NU dan masyarakat Indonesia lainnya.
"Masa sih Alphard enggak dipilih," ucapnya.