Cara Raup Suara Milenial: Tak Umbar Janji Sampai Penampilan Otentik
ADVERTISEMENT
Jumlah suara kaum milenial di Pemilu 2019 diperkirakan mencapai 40 persen dari total jumlah pemilih. CEO Alvara Research Centre Hasanuddin Ali mengungkapkan ada lima prinsip yang bisa dijadikan sebagai strategi untuk meraup suara kaum milenial tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertama, kata dia, para kandidat baik caleg maupun capres-cawapres dalam berkampanye sebaiknya menggunakan bahasa yang praktis dan tidak mengumbar janji terlalu tinggi. Lalu yang kedua adalah soal penampilan kandidat mesti menunjukkan sesuatu yang otentik, tidak dibuat-buat.
"Otentik ini harus dalam arti penampilan harus otentik, tidak boleh pencitraan," kata Hasanuddin di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/10).
Yang ketiga, materi kampanye yang disampaikan oleh para kandidat harus memiliki unsur kejutan bagi anak anak milenial. Kemudian keempat interaktif, cara kampanyenya harus dialogis tidak monoton, tapi ada tanya jawabnya.
"Yang kelima harus kreatif, apakah melaui infografis di sosial media, meme-meme dan lain lain," ungkapnya.
Hasanuddin sebelumnya memberi catatan, saat ini kaum milenial banyak yang tak melek politik. Menurutnya, kaum milenial lebih menyukai pemberitaan seputar olahraga, musik, lifestyle, sosial media, hingga teknologi, ketimbang politik.
ADVERTISEMENT
"Celakanya, dalam konteks politik. Generasi ini rada cuek dengan politik. Survei terbaru hanya 22 persen anak-anak milenial yang mengikuti pemberitaan politik," jelas Hasanuddin.