Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Dukungan Harun Yahya untuk Presiden Turki Erdogan
12 Juli 2018 11:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Penulis kenamaan Turki Adnan Oktar atau yang lebih dikenal sebagai Harun Yahya ditangkap oleh aparat keamanan Turki. Penangkapan Harun Yahya diakibatkan sejumpah masalah hukum yang menimpanya.
ADVERTISEMENT
Persoalan tersebut termasuk dugaan pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, penggelapan pajak, dan pelanggaran undang-undang terorisme Turki.
Penahanan Yahya menimbulkan pertanyaan terkait apakah hal tersebut bermotif politik atau tidak.
Bukan tanpa alasan pertanyaan itu muncul, sebab, banyak pihak menduga Yahya adalah penentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan saat ini Erdogan pun tengah melakukan 'pembersihan' para pengikut Fethullah Gulen, tokoh agama yang dituding dalang kudeta militer 2016.
Jika anda salah satu orang berpikir seperti itu, maka pemikiran tersebut salah.
Harun Yahya sudah lama dikenal terkait dengan Erdogan. Pada 1994 Partai Kesejahteraan Islam yang merupakan cikal bakal partai penguasa Turki saat ini AKP, diduga menjalin kesepakatan dengan Harun Yahya.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan itu dijalin Yahya dengan Erdogan yang ketika itu menjabat wali kota Istanbul. Namun, dugaan yang dimunculkan oleh jurnalis ternama Turki Fatih Altayi dibantah Harun Yahya.
Puluhan tahun kemudian barulah Harun Yahya menyatakan dukungan terbuka kepada Erdogan. Pernyataan itu disampaikan yang bersangkutan jelang pemilu Presiden pada 24 Juni lalu.
"Saya mencintai Erdogan dengan hati dan jiwa saya, dia orang yang jujur, saya sampaikan dukungan penuh saya kepada beliau sejak dulu," papar Harun Yahya.
"Saya tidak akan membiarkan orang-orang menentang dia, saya akan mempertahankan dia dengan jiwa dan raga saya," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Diberitakan media Turki, Anadolu, Harun Yahya masuk daftar buruan Departemen Kejahatan Finansial Turki. Selain dia, sebanyak 235 pengikutnya yang disebut polisi sebagai "geng" juga ikut dicokok di lima provinsi berbeda.