Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Waketum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka-bukaan soal awal mula inisiatif penjajakan koalisi Prabowo dan Jokowi muncul. Dasco terlibat dalam upaya penjajakan rekonsiliasi, termasuk mempersiapkan pertemuan Jokowi dan Prabowo di stasiun MRT.
ADVERTISEMENT
Menurut Dasco, Prabowo menimang membuka ruang koalisi dengan kompetitornya di Pilpres itu karena ada penumpang gelap saat pilpres. Penumpang gelap ini, kata Dasco, hanya ingin menyudutkan Prabowo dan Gerindra.
"Tadi dibilang penumpang gelap bukan karena kita singkirkan. Prabowo jenderal perang bos, dia sudah baca dalam situasi terakhir. Dia sudah bilang sama kita kalau kita diadu terus, kita terus mau dikorbankan," ujar Dasco menirukan Prabowo di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Menyadari hal ini, kata Dasco, Prabowo mengutarakan kepada sejumlah elite Gerindra bahwa ia akan mengambil langkah. Langkah ini akan membuat Koalisi Adil Makmur terkejut.
"Saya akan ambil tindakan yang bikin orang-orang itu enggak menduga. Dia (Prabowo) banting setir, orang gigit jari," kata Dasco.
ADVERTISEMENT
Tindakan yang tak terduga misalnya saat Prabowo meminta pendukungnya tak melakukan aksi saat sidang Mahkamah Konstitusi. Pernyataan Prabowo ini, kata Dasco, membuat penumpang gelap di koalisi 02 gigit jari.
"Pertama di MK. Itu tidak disangka dan diduga Prabowo akan umumkan ke pendukung untuk tidak melakukan demo, enggak datang ke MK. Ini agar enggak terjadi hal-hal tak diinginkan. Itu di luar dugaan banyak orang, itu namanya penumpang gelap gigit jari," kata Dasco.
Setelah Prabowo mengeluarkan pernyataan itu, para penumpang gelap di koalisi 02 masih meminta mantan Danjen Kopassus itu untuk meminta emak-emak dan ulama pendukungnya agar bergabung dalam aksi unjuk rasa.
Mendengar bisikan ini, kata Dasco, Prabowo menjadi marah. Ia pun memutuskan tak lagi satu sekoci dengan para penumpang gelap tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sesudah MK masih ada yang ngomong sama Prabowo: 'Pak, kalau mau rakyat marah, ulama dan emak-emak disuruh ke depan, biar jadi korban, rakyat marah.' Prabowo pikir: 'Emang gue bodoh, kan kasihan emak-emak dan ulama mau dikorbankan," jelas Dasco.
Akhirnya, demi persatuan bangsa, Prabowo mulai merencanakan rekonsiliasi dengan Jokowi. Pertemuan dengan Jokowi mulai dirintis. Pertemuan dengan Jokowi ternyata membuat penumpang gelap tersebut menjauh.
Sayangnya, Dasco enggan menyebut siapa penumpang gelap yang dimaksud.
"Untuk keutuhan NKRI, bukan mau minta menteri. Dirancanglah pertemuan rekonsiliasi secara diam-diam, senyap, tiba-tiba. Untuk persatuan bangsa, ketemu dua tokoh itu di MRT," pungkasnya.