Cerita Ngeri Guru di Papua yang Disiksa Separatis

19 April 2018 12:43 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI AD evakuasi guru yang diserang (Foto: Dok. Kodam XVII Cendrawasih)
zoom-in-whitePerbesar
TNI AD evakuasi guru yang diserang (Foto: Dok. Kodam XVII Cendrawasih)
ADVERTISEMENT
Tentara Nasional Indonesia berhasil mengevakuasi 13 guru pengajar di Sekolah Dasar (SD) Aroanop dan Jagamin, Mimika, Papua, Kamis (19/4). Sebelum dievakuasi, seluruh guru tersebut sempat mengalami kekerasan dan pelecehan seksual oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua.
ADVERTISEMENT
Kolonel Inf Frits selaku komandan satuan tugas evakuasi, menjelaskan bahwa saat ini situasi dan kondisi di kampung Aroanop aman dan terkendali. Anggota TNI masih berjaga di wilayah tersebut.
“Saat ini kondisi kampung aman terkendali di mana TNI telah memukul mundur KKSB dan mengamankan Kampung Aroanop,” kata Frits dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Kamis (19/4).
Menurut Frits, di kampung tersebut ada 18 guru yang bertugas. Tujuh di antaranya perempuan. Namun hingga kini baru 13 orang yang berhasil dievakuasi, sedangkan sisanya masih berada di kampung yang terletak di Distrik Tembagapura itu, menunggu evakuasi lanjutan.
TNI AD evakuasi guru yang diserang (Foto: Dok. Kodam XVII Cendrawasih)
zoom-in-whitePerbesar
TNI AD evakuasi guru yang diserang (Foto: Dok. Kodam XVII Cendrawasih)
Rano Samsul, guru kontrak di SD Aroanop, mengatakan insiden tersebut terjadi pada Jumat (13/4), sekitar pukul 15.00 WIT.
ADVERTISEMENT
“Jadi, mereka masuk ke kampung itu dengan cepat dan menyandera kami selama 45 menit dan kami juga tidak tahu apa maksud dan tujuan KKSB ke kampung itu. Kami semua, para guru, ditodong senjata api ke kepala,” kata Rano.
Guru laki-laki dan perempuan dipisahkan.
“Para sandera perempuan disiksa dengan cara dipukul, ditendang. Kelompok KKSB juga melakukan pelecehan seksual sehingga menimbulkan luka memar di wajah, dan efek trauma psikologis,” ujar Rano.
TNI AD evakuasi guru yang diserang (Foto: Dok. Kodam XVII Cendrawasih)
zoom-in-whitePerbesar
TNI AD evakuasi guru yang diserang (Foto: Dok. Kodam XVII Cendrawasih)
Setelah kurang lebih 45 menit menyandera, KKSB pergi dengan membawa 10 telepon genggam dan empat laptop milik guru. Selain itu, KKSB juga merampas sebagian bahan makanan dan pakaian para sandera.
“Mereka semua merampas barang-barang kami. Mereka berjumlah kurang lebih 20 orang dengan membawa senjata api dan senjata tajam. Kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Eustakhius Lefteu, guru SD Jagamin--yang letaknya tak jauh dari SD Aroanop, mengatakan guru di sekolahnya merasa ketakutan dengan keberadaan KKSB itu. "Namun tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata itu kepada para guru di Jagamin,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Frits, kini para guru itu mengalami trauma. Ditambah lagi mereka bersedih karena mereka tidak bisa mendampingi anak-anak SD Aroanop dan Jagamin melaksanakan ujian pada beberapa pekan mendatang. Para guru itu harus menjalani perawatan.
"Tekad para guru itu masih besar untuk mengajar anak-anak SD Aroanop dan Jagamin karena mereka ingin anak-anak sekolah di sana memiliki ilmu untuk memajukan Papua. Para guru ini merupakan guru kontrak dan guru praktik kerja lapangan dari salah satu Universitas di Papua," ujar Frits.
ADVERTISEMENT