news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Orang Tua Golfrid yang Temukan Keanehan Pada Luka Anaknya

15 Oktober 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Golfrid, S. Minah Sitompul saat diwawancarai. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Golfrid, S. Minah Sitompul saat diwawancarai. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyebab meninggalnya aktivis HAM yang juga advokat WALHI Sumatera Utara (Sumut) Golfrid Siregar hingga kini masih menimbulkan misteri. Hasil penyelidikan Polda Sumut menyimpulkan dugaan sementara Golfrid tewas karena kecelakaan tunggal.
ADVERTISEMENT
Pernyataan polisi itu membuat keluarga Golfrid bertanya-tanya. Apalagi hasil uji forensik, Golfrid diduga meminum alkohol, pihak keluarga jelas menampik itu.
Menurut kesaksian paman dan juga orang tua, yang terakhir kali melihatnya, Golfrid pergi meninggalkan rumah pamannya di Kecamatan Medan Amplas dalam keadaan sadar pada Rabu (2/10).
Paman Golfrid, Siburian (64) saat diwawancarai kumparan di kediamannya di Jalan Bajak, Kecamatan Medan Amplas, mengatakan sempat bertemu dengan keponakannya itu sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, Golfrid sedang mengobrol dengan temannya di teras rumah.
Pemilik warung kopi, Kenedy saat diwawancari. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
"Setelah itu sekitar pukul 20.00 WIB, Golfrid pindah tempat duduk ke warung depan," ujar Siburian, Selasa (15/10).
Warung yang dimaksud Siburian adalah milik Kennedy. Warung itu pada saat didatangi Golfrid kondisinya sedang tutup. Namun, sejumlah tempat duduk di warung itu bisa dibuat sebagai tempat kumpul.
ADVERTISEMENT
"Di warung itu mereka tidak minum (alkohol), Golfrid yang saya kenal juga bukan peminum," ujar Siburian.
Hal senada juga disampaikan Kennedy pemilik warung, tempat Golfrid duduk bersama teman temanya. Namun Kennedy menjelaskan, saat itu, dia hanya bertegur sapa sebentar dengan Golfrid.
Kennedy mengaku hanya bertegur sapa dengan Golfrid sekitar lima menit, sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan rumah pamannya sekitar pukul 24.00 WIB.
"Motornya terparkir di depan rumah saya terus dia pamit, 'bang saya pulang dulu ya', kata dia lalu saya jawab hati hati Golf," ujarnya menirukan keadaan waktu itu.
Pada saat menyapa, kata Kennedy, Golfrid terlihat biasa saja. Tidak seperti orang sempoyongan karena minuman keras. Meja tempat Golfrid berkumpul dengan temanya juga tampak bersih tanpa adanya aroma sejenis minuman keras.
ADVERTISEMENT
"Di sini miras tidak ditemukan mungkin dia (minum) di luar atau gimana lah tapi dia bukan peminum," ujar Kennedy.
Minah Sitompul saat diwawancarai. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Sementara itu, ibu Golfrid, S. Minah br. Sitompul (70), yang berada di rumah Siburian, merasa ada yang aneh dengan kematian anaknya. Dia masih belum terima Golfrid terkapar di jalan karena kecelakaan tunggal.
Minah mengaku sempat melihat langsung tubuh Golfrid mengalami luka seperti bukan kecelakaan. Kepala anaknya itu, kata dia, luka seperti terkena pukulan benda tumpul.
"Ya yang di sini ( kepala bagian atas), kenapa enggak (di sini) di jidat (yang luka), ini ibaratnya terbentur ke sini, tapi kok (kepala bagian tengah), terluka," ujar Minah.
Minah mengetahui luka itu setelah Golfrid handak dikebumikan. Perban yang sebelumnya membalut kepala Golfrid dibuka saat jenazah dimakamkan.
ADVERTISEMENT
"Setelah dia sudah tidak ada (meninggal) nampaklah jahitannya itu, nampak jahitan ada segini (satu jengkal tangan). Jadikan aku kan bukan orang bodoh kalau kita jatuh ini kan kena (kepala bagian depan), seharusnya tangan dan kaki ada bekas luka," ujar Minah.
Kata Minah, bagian mata anaknya itu ada terdapat luka lebam seperti bekas pukulan. Di bagian tangannya Golfrid, masih kata Minah, juga ada luka sayatan.
"Tak mungkin (kecelakaan), aku bukan orang bodoh, tak mungkin kayak gitu goresan karena kecelakaan," ujar Minah.
Minah sedih anaknya itu mati dalam keadaan yang misterius. Menurut dia, Golfrid adalah pribadi yang mandiri dan tak pernah menyusahkan orang tua.
"Dia tak mau cerita karena aku sakit sakitan, tak bisa berjalan, badanku terasa sakit semua," tutup Minah.
ADVERTISEMENT
Minah berharap pihak kepolisian segera segera menyimpulkan penyebab kematian Golfrid sebenarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan proses pengungkapan kematian Golfrid masih terus dilakukan.
Agus selalu membuka diri kepada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil penyelidikan polisi untuk menanyakan langsung kepada saksi-saksi yang telah diperiksa polisi.
"Semua terbuka, artinya saksi yang kita periksa dari rekan rekan mediapun bisa dikonfirmasi," ujar Agus.
Kata Agus, menangani masalah ini tidak bisa hanya dengan persepsi. Menurut dia, harus berdasarkan alat bukti dan keterangan saksi yang dimintai keterangan.
"Dari pihak yang merasakan tidak pas dengan (penyelidikan) ini, bawa sama kita (saksinya) jangan ngomong di luar, bawa kepada polisi biar kita periksa nanti kita sesuaikan faktanya apa, sehingga kenapa kamu ngomong begini?" ujar Agus.
ADVERTISEMENT