Cerita Pasha 'Ungu' Saat Bencana Terjadi: Hanya Ada 3 Mie di Dapur

10 Oktober 2018 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo atau Pasha gelar konfrensi press terkait bencana alam di Palu. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo atau Pasha gelar konfrensi press terkait bencana alam di Palu. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Derita akibat gempa 7,4 Magnitudo dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulteng, juga dirasakan oleh Sigit Purnomo alias Pasha 'Ungu'. Wakil Wali Kota Palu ini tak menampik sempat mengalami kesulitan saat bencana terjadi. Ia mengaku tak memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana.
ADVERTISEMENT
“Jangankan kami, jangankan masyarakat, saya saja di rumah jabatan, setelah kejadian, saya baru nyesal, ini banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sini, ternyata di dapur saya saja tinggal 3 mie instan yang standby,” cerita Pasha di Rumah Dinas Wali Kota Palu, Palu, Rabu (10/10).
Sebuah ekskavator memindahkan mobil yang rusak di samping puing-puing masjid yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Balaroa, Palu. (Foto: REUTERS / Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah ekskavator memindahkan mobil yang rusak di samping puing-puing masjid yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Balaroa, Palu. (Foto: REUTERS / Athit Perawongmetha)
Pasha mengatakan, tsunami begitu cepat menghantam pantai Kota Palu usai gempa terjadi. Ia baru tahu ada tsunami setelah banyak warga mendatangi rumah dinasnya.
“Baru ada air, (warga) berteriak bahwa ada tsunami. Di situlah kami memahami bahwa ada tsunami. Detik itu juga kami bersama Pak Wali Kota, bersama berdua naik motor ke bawah untuk mencoba melihat situasi kondisi pesisir pantai, apakah benar itu tsunami, ternyata benar,” jelas Pasha.
Suasana jalan di Palu Utara pasca gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo dan tsunami yang menghancurkan bangunan di wilayah tersebut. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan di Palu Utara pasca gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo dan tsunami yang menghancurkan bangunan di wilayah tersebut. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Setelah gempa dan tsunami melumpuhkan Kota Palu, banyak warga yang meminta bantuan ke Kantor Wali Kota Palu. Warga mendesak agar Pemkot Palu segera menyalurkan bantuan. Tak sedikit warga yang menganggap Pemkot Palu lambat dalam menyalurkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Pasha tak menampik pihaknya memang tidak punya kesiapan dalam hal pendistribusian bantuan. Namun, ia mengaku telah bergerak semaksimal mungkin dalam membantu warga pascabencana.
“Persoalan pendistribusian tadi, bagaimana mungkin, kami pemkot bersikap seperti superman, tuhan, yang bisa tiba-tiba. Ini banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sini,” ujar Pasha.
Aksi Pasha membantu korban bencana Palu (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Pasha membantu korban bencana Palu (Foto: Dok. Istimewa)
Sebelumnya Istri Pasha, Adelia Pasha, merasa geram. Lewat tulisan yang diunggah melalui akun Instagramnya, Adel menuliskan Pemkot Palu, khususnya sang suami telah bekerja semaksimal mungkin.
"Disini kita semua korban, tapi kenapa orang malah anarkis dan membuat kabar-kabar yang memprovokasi. Kita dapat cobaan tapi ini kehendak Allah. Sampai orang-orang bilang Pemerintah Kota Palu tidak bergerak," tulis Adel, Kamis (4/10).