Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita saat Anies Baswedan Bujuk Susi Pudjiastuti Ikuti Paket C
14 Juli 2018 1:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mendapatkan ijazah SMA tidak lepas dari peran Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Momen Anies membujuk Susi untuk mendapat ijazah SMA diungkapkan asisten pribadi Susi, Fika Fawzi, lewat akun Instagramnya. Fika menulis, Anies membujuk Susi pada 16 Juni 2015. Kala itu, keduanya baru selesai mengikuti Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Berikut kesaksian Fika yang diunggahnya pada Jumat (13/7):
16 Juni 2015 - Setelah usai Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Pak Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, menghampiri Ibu Susi dan menanyakan sesuatu yang di luar dugaan.
“Ibu, tahun depan Ibu ikut ujian Paket C mau tidak?”. Ibu Susi menjawab Pak Anies dengan canda, “Hahaha, yang bener adalah saya menunggu ijazah SMA 35 tahun tidak jadi-jadi”.
ADVERTISEMENT
Pak Anies kemudian tetap membujuk Ibu Susi bahwa permintaannya serius, karena Pak Anies ingin Ibu Susi menjadi contoh dan panutan untuk gerakan wajib sekolah 12 tahun serta mempromosikan program Paket C yang ditawarkan Kemendikbud.
Awalnya Ibu Susi enggan, namun akhirnya mengiyakan permintaan Pak Anies. Saya yang berjalan di belakang mereka berdua awalnya hanya sayup-sayup mendengar percakapan tersebut, namun akhirnya Pak Anies menoleh ke saya, “Kamu saksi, ya. Ibu udah bilang mau, jadi tahun depan kita atur”.
3 tahun kemudian, tanggal 7 Juni 2018 tepatnya, Ibu Susi dinyatakan lulus dan hari ini baru menerima ijazah Paket C yang tertera namanya.
Beberapa kali Ibu Susi tidak bisa mengikuti ujian karena sering bertabrakan dengan agenda kerjanya, namun Mei 2018 kemarin waktunya sempat untuk mengikuti proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA 1 Pangandaran.
ADVERTISEMENT
Dengan semangat Ibu Susi menelpon saya di kantor dan bilang, “Gue peringkat Nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis, lho! Padahal itu pelajaran lama, udah ga inget!”. Ya, semoga ini juga menjadi penyemangat bagi mereka yang putus sekolah, bahwa selalu ada cara bagi kita untuk terus belajar dan mendapatkan pendidikan, karena pendidikan itu memang hak semua warga negara. Jakarta, 13 Juli 2018.