news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Trie, Berikan Satu Ginjal untuk Selamatkan Nyawa Suami

9 Agustus 2018 9:55 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang korban perdagangan organ ilegal, menunjukkan bekas luka dari operasi penyingkiran ginjal ilegal. (Foto: AFP PHOTO / Suvra Kanti Das)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang korban perdagangan organ ilegal, menunjukkan bekas luka dari operasi penyingkiran ginjal ilegal. (Foto: AFP PHOTO / Suvra Kanti Das)
ADVERTISEMENT
Bagi seorang istri sekaligus ibu, apapun akan dilakukan demi keluarga. Kalimat itu persis dengan apa yang dilakukan Trie (33) untuk suaminya. Suami Trie, Agus (35), yang bekerja sebagai pegawai swasta, selalu sibuk dengan pekerjaannya dan kurang memperhatikan kesehatan. Dia sering mengalami hipertensi dengan tensi mencapai 200.
ADVERTISEMENT
Kala itu Agus mengatasinya dengan obat sakit kepala biasa. Namun lama-lama sakit kepalanya merembet ke lambung. Beberapa kali dia opname, tetapi sakitnya lagi-lagi kambuh. Akhirnya pada Februari 2017, dokter meminta Agus cek laboratorium untuk melihat kondisi sebenarnya.
“Kata dokter ini mah larinya menyerang ke ginjal. Pas ketahuan sakit ginjal itu sudah langsung stadium 5,” kata Agus saat berbincang dengan kumparan di Bekasi, Sabtu (4/7).
Trie dan suaminya (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Trie dan suaminya (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
Agus shock dan kalut mendengar diagnosis dokter. Tapi di sisi lain ia juga memikirkan masa depan putranya yang baru berusia enam tahun. Maka Agus rela melakukan apapun agar sembuh.
“Sedih lah, sudah enggak bisa berpikir apa-apa lagi, kalau ada cara gimana caranya biar sembuh pokoknya apapun itu, biar saya lakuin,” ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Awalnya Agus mengira penyakitnya akan berkurang jika rutin melakukan cuci darah. Namun karena gagal ginjal yang dialaminya sudah stadium 5, pengobatan itu tak membuatnya lebih baik. Dokter menyatakan Agus harus melakukan transplantasi ginjal.
Agus sempat putus asa. Beruntung istrinya, Trie, dan keluarga selalu mendukungnya. Trie bahkan rela melakukan apapun demi kesembuhan suami. Dia semangat mendonorkan ginjalnya demi pria yang ia cintai tersebut. Trie bergolongan darah O dan Agus AB sehingga memiliki kecocokan.
Agus (suami trie), penerima donor. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus (suami trie), penerima donor. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
Trie juga memikirkan masa depan anaknya. Kuatnya keinginan untuk menjaga keutuhan keluarga membuat rasa takut yang sempat hinggap di pikiran Trie menguap begitu saja.
“Yang ada di pikiran, justru saya enggak takut, saya malah semangat, kalau memang bisa dengan segera, kalau bisa segera,” jelas Trie.
ADVERTISEMENT
Di balik keinginan besar Trie menyelamatkan suami, sesungguhnya Agus tak ingin istrinya sampai mendonorkan ginjal. Namun Trie memberikan pengertian bahwa dirinya melakukan itu semua bukan hanya untuk menolong Agus saja.
“Ngasih nasihat ke saya kan. Dia ngasih ginjal ke saya itu bukan buat saya, tapi buat dia juga, buat anak kita juga,” tutur Agus.
Walaupun Agus merasa khawatir dengan keputusan dan kesehatan Trie, mereka tetap berjuang bersama.
Trie, pendonor ginjal untuk suami (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Trie, pendonor ginjal untuk suami (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
Tiga bulan setelahnya Trie mengikuti prosedur pemeriksaan donor ginjal. Dari pemeriksaan kesehatan hingga psikiatri ia lakoni untuk memastikan bahwa ginjal Trie tidak ada kecacatan sedikit pun.
Dokter juga memberi tahu tidak ada efek samping bagi pendonor ginjal. Nantinya dia tetap bisa menjalankan pekerjaan rumah tangga seperti biasa. Informasi itu membuatnya semakin semangat memberikan ginjal kepada suami.
ADVERTISEMENT
Akhirnya pada tanggal 21 November 2017 operasi transplantasi ginjal dilakukan. Agus resmi menggunakan ginjal istrinya dan tak lagi harus cuci darah.
“Malah kadang saya suka lupa, kalau ginjal saya tinggal satu. Karena rasanya biasa saja,” katanya.
Trie dan suaminya (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Trie dan suaminya (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
Menurut Trie, dokter hanya melarangnya mengangkat beban terlalu berat. Trie juga diminta tidak mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet dan pewarna seperti minuman kemasan dan makanan yang mengandung pengawet.
“Minuman botol, bersoda, itu enggak boleh, minuman pengawet botol, kemasan enggak boleh. Karena minuman seperti itu sebenarnya orang sehat pun itu juga harusnya dihindari,” tutur Trie.
Agus yang sekarang hidup dengan ginjal dari istrinya, berjanji akan menjaganya dengan baik. Kini ia selalu mengenakan masker ke manapun pergi untuk menjaga kesehatannya. Dia juga mengenakan filter hidung bebas debu yang tampak seperti selang plastik.
ADVERTISEMENT
“Ini salah satu wasiat dari istri saya, kan jadi saya harus benar-benar walaupun tidak ada istri, saya tetap harus makan makanan yang sehat,” kata Agus.
Simak selengkapnya liputan konten spesial dalam topik Makelar Ginjal.