Cerita Warga Tambak Lorok yang Mengira Jokowi Orang Proyek

18 Februari 2019 19:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi (tengah) bersama sejumlah nelayan saat blusukan tengah malam di kampung nelayan, Tambak Lorok, Semarang tanpa dikawal ketat Paspampres. Foto: Dok. Sueb
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi (tengah) bersama sejumlah nelayan saat blusukan tengah malam di kampung nelayan, Tambak Lorok, Semarang tanpa dikawal ketat Paspampres. Foto: Dok. Sueb
ADVERTISEMENT
Ahmad Sueb tak menyangka kampungnya kedatangan Presiden Jokowi pada 2 Februari 2019 tengah malam. Ketua RW 13 Tambak Lorok, Semarang, itu mengira awalnya dari kejauhan Jokowi hanya seorang pekerja proyek pembangunan Kampung Bahari.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu dari awal ada dia, tapi tahunya ya orang proyek. Pas nyamper kok ternyata Bapak (Jokowi)," kata Sueb saat ditemui kumparan di rumahnya, Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/2).
kumparan menemui Sueb untuk membuktikan pernyataan Jokowi saat debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, pada Minggu (18/2). Saat berhadapan dengan capres 02 Prabowo, Jokowi mengaku mengunjungi Tambak Lorok untuk melihat langsung kondisi nelayan di pantai utara Semarang.
"Bahkan Bapak, Ibu, bisa tanya ke kampung nelayan di Tambak Lorok, pukul 24.00 WIB malam saya berdua dengan sopir ke sana untuk memastikan kondisi nelayan yang benar," tutur Jokowi saat debat kedua Pilpres 2019.
Joko Widodo didampingi Iriana Jokowi tiba di Hotel Sultan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sueb dengan tegas membenarkan omongan Jokowi itu. Saat berkunjung ke kampungnya, tengah malam, Jokowi hanya ditemani seorang sopir menggunakan mobil Toyota Innova.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan itu, Jokowi berbincang dengan sejumlah warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan di dermaga. Perbincangan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu membuat warga yang tadinya di dalam rumah keluar untuk bertemu Jokowi.
Akibatnya, Sueb menjelaskan, dirinya dengan beberapa orang warga menjadi Paspampres dadakan. Sebab Jokowi sama sekali tak dikawal.
"Itu saya bingung juga, saya mbatin, Bapak ini berani sekali. Datang tanpa pengawalan ke sini, ya otomatis saya dan beberapa warga jadi Paspampres dadakan," ujarnya sembari tertawa.
Menurut Sueb, Jokowi nampak begitu santai dalam kunjungannya. Bahkan, dia melayani hampir setiap warga yang mengajaknya berselfie maupun sekadar bersalaman.
"Ibu-ibu itu histeris, teriak-teriak, ada yang tidak percaya. Semua bikin videonya, saya dikirimi warga banyak, saya sendiri sempat tidak sadar kalau direkam, lah sibuk ngamanke Bapak," selorohnya.
Jokowi foto bersama dengan sejumlah nelayan saat blusukan tengah malam di kampung nelayan, Tambak Lorok, Semarang tanpa dikawal ketat Paspampres. Foto: Dok. Sueb
Sueb mengaku, seusai Jokowi meninggalkan kampungnya, sejumlah orang yang mengaku dari Kodim dan intel mendatangi dan menanyakan kedatangan Jokowi di Tambak Lorok.
ADVERTISEMENT
"Ya saya jawab iya, mereka bilang kecolongan. Tidak ada yang diberitahu agenda Bapak ke sini. Saya juga sempat ditanyai ketua RW lain, kok enggak ngabari, lah wong saya aja posisi sedang ngopi dan sarungan. Blas enggak nyangka," ucap Sueb.
Akan tetapi, ia mengatakan, kedatangan Jokowi ke Tambak Lorok itu bukan yang pertama. Jokowi pernah mengunjungi kampung nelayan di Semarang itu pada 2014.
"Dulu 2014 Pak Jokowi ke sini, dia lihat sendiri kumuhnya gimana, sekarang sudah lebih baik meskipun belum selesai," kata dia.
Sejumlah kendaraan motor di Kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Tambak Lorok menjadi lokasi proyek Kampung Bahari Semarang yang merupakan proyek nasional yang dimulai tahun 2017. Kampung Bahari merupakan satu dari 11 proyek penataan kawasan permukiman nelayan dan tepi air yang digarap oleh Kementerian PUPR.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, pengerjaan masih belum selesai. Di pinggiran dermaga masih menyisakan pembangunan menara pandang dan sejumlah taman kecil. Sementara, akses jalan yang dibeton juga belum rampung.