Cerita WNI yang Selamat dari Penembakan di Christchurch

15 Maret 2019 16:41 WIB
Polisi sedang mengawal orang-orang ke luar masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
zoom-in-whitePerbesar
Polisi sedang mengawal orang-orang ke luar masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
ADVERTISEMENT
Seorang WNI bernama Kevin berhasil menyelamatkan diri dari penembakan di Christchurch, Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia Baru tersebut mengatakan, saat penembakan di Christchurch, ia sedang berada di Masjid Al-Noor. Dirinya bersama teman-temannya melaksanakan ibadah salat Jumat di tempat itu.
Tak lama setelah itu, ketika khatib membacakan khotbah, Kevin mengaku mendengar suara keras dari arah pintu masuk masjid.
Seorang petugas polisi sedang berbicara dengan sejumlah saksi di dekat masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
“Aku (salat Jumat) sama teman-teman bukan WNI,” kata Kevin ketika dihubungi kumparan, Jumat (15/3).
“Di dalam masjid lagi khotbah, 5 menit-10 menit awal mulai khotbah terus ada suara jedar-jedar, aku kira itu listrik korslet, tapi suaranya tetap terus-terusan gitu, orang langsung pada lari,” sambung dia.
Kevin mulai menyadari ada yang tidak beres ketika melihat orang-orang berlarian. Ia pun memutuskan untuk ikut berlari keluar masjid. Di luar masjid, Kevin bertemu dua orang Indonesia lainnya.
ADVERTISEMENT
“Pas aku lari, baru ketemu sama dua orang Indonesia lainnya,” kata Kevin.
Tempat peluru dan rompi anti peluru milik pria yang menyerang sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
Setelah berhasil melarikan diri, Kevin langsung menuju kembali ke rumahnya. Ia mengatakan hingga saat ini kondisi di Christchurch masih belum stabil
“Semua masih lock down dan masih belum ada satu toko pun yang buka,” ujar Kevin.
“Masih belum kondusif, masih was-was,” ujarnya.
Kevin mengaku hingga saat ini belum mendengar kabar keberadaan teman-temannya di Masjid tempatnya salat.
Polisi mengawal pria dari sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru Foto: AP Photo/Mark Baker
“Teman-teman belum tahu kondisinya gimana, masih belum ada kabarnya,” pungkasnya.
Aksi penembakan terjadi di dua masjid di Christchurch, yakni Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood Ave.
Teror tersebut menewaskan 49 orang dan melukai puluhan lainnya. Sebanyak empat pelaku sudah ditahan, seorang di antaranya adalah WN Australia yang merupakan penganut supremasi kulit putih dan fasis.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, tercatat 2 WNI yakni ayah dan anak ikut menjadi korban penembakan di Christchurch tersebut. Keduanya terluka.
Peta lokasi penembakan yang terjadi di Christcurch, Selandia Baru. Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan