China: Inggris Berkhayal soal Kejayaan Kolonialisme di Hong Kong

3 Juli 2019 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjuk rasa memasang bendera British Hong Kong di gedung parlemen Hong Kong. Foto: AFP/Viviek Prakash
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa memasang bendera British Hong Kong di gedung parlemen Hong Kong. Foto: AFP/Viviek Prakash
ADVERTISEMENT
Pemerintah China memprotes keras pernyataan Inggris soal Hong Kong. Sebelumnya, Menlu Inggris Jeremy Hunt meminta China menghargai demokrasi di wilayah administrasi khusus itu.
ADVERTISEMENT
Selama tiga pekan terakhir, Hong Kong dilanda demo besar. Unjuk rasa digelar untuk memprotes UU ekstradisi ke Beijing dan meminta Kepala Eksekutif Carrie Lam mundur.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang apa yang disampaikan Hunt soal Hong Kong tak ubahnya seperti khayalan.
"Dia nampaknya berkhayal mengenai kejayaan kolonialisme Inggris yang sudah pudar," sebut Geng seperti dikutip dari AFP, Selasa (3/7).
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera British Hong Kong di gedung parlemen Hong Kong. Foto: AFP/Viviek Prakash
Hunt menegaskan, Inggris tak punya hak lagi di Hong Kong. Wilayah tersebut sepenuhnya bagian dari China.
"Saya ingin kembali menekankan Hong Kong sekarang sudah kembali ke tanah asalnya," sebut Geng.
Geng menyatakan, pernyataan ini merupakan pernyataan tegas China terhadap Inggris. Dalam diplomatik, pernyataan tegas adalah istilah resmi untuk protes.
ADVERTISEMENT
"Inggris yang dalam setiap kesempatan resmi menganggap dirinya wali (bagi Hong Kong), itu seperti berkhayal. Saya ingin bertanya pada Hunt selama masa penjajahan Inggris, apakah ada demokrasi di Hong Kong?" sebut dia.
Unjuk rasa di Hong Kong berujung ricuh. Foto: REUTERS
Hong Kong dulunya merupakan bagian Inggris. Namun, pada 1997 Inggris menyerahkan kedaulatan Hong Kong kepada Pemerintah China.
Sementara itu, pada Selasa (2/7) Hunt membuat Beijing 'panas'. Ia menyebut, Inggris berada di belakang warga Hong Kong.
"Saya perjelas kami berdiri di belakang warga Hong Kong yang mempertahankan kebebasannya, dan (kebebasan) itu adalah hasil negosiasi kami kepada mereka dan telah disetujui pada 1997 lalu," kata Hunt.