Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
China Kecam PBB yang Mengkritik Penahanan Muslim di Xinjiang
12 September 2018 12:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah China menyerukan Ketua HAM PBB untuk menghormati kedaulatan negaranya. Pernyataan tersebut merupakan respons dari laporan pemenjaraan massal Muslim Uighur di Xinjiang.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (10/9) lalu, Komisaris HAM PBB Michelle Bachelet mengecam tindakan China di Xinjiang. Kecaman dikeluarkan saat eks Presiden Cile itu menyampaikan pidato di depan Pengawas HAM PBB di Jenewa.
Pada kesempatan tersebut Bachelet mendesak Beijing mengizinkan tim pengawas PBB memasuki wilayah Xinjiang untuk memeriksa situasi di sana.
Pernyataan Bachelet direspons keras juru bicara Kementerian Luar China Geng Shuang. Ia meminta, Bachelet mematuhi misi dan prinsip-prinsip piagam PBB.
"Ia harus pula menghormati kedualatan China secara adil dan obyektif, dan juga tidak mendengar informasi sepihak saat menjalankan tugasnya," sebut Geng seperti dikutip dari AlJazeera, Rabu (12/9).
Laporan PBB mengenai Xinjiang, telah dibantah keras oleh China. Pemerintah Negeri Tirai Bambu menyatakan, mereka hanya memberlakukan langkah keamanan keras demi memerangi ekstremisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
China juga mengatakan, tudingan bahwa mereka menargetkan kelompok etnis Muslim dan mengekang kebebasan menjalankan agama sama sekali tidak benar.
Sementara dalam laporan PBB, telah terjadi tindakan diskriminatif di Xinjiang yang merupakan rumah bagi delapan juta Muslim Uighur. Ribuan warga Muslim di Xinjiang dimasukkan ke dalam sebuah kamp khusus.
Di dalam detensi mereka dicuci otaknya dan diajari idelogi mengenai budaya China dan dididik menanggalkan paham agama dan dicekoki kecintaan kepada Partai Komunis. Panel HAM PBB pada Agustus lalu telah melaporkan adanya 1 juta warga Uighur yang ditahan dalam penjara-penjara rahasia di Xinjiang.