Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah China melarang warganya berkunjung ke Taiwan seorang diri. Pembatasan ini dikeluarkan sebagai bentuk tekanan baru terhadap Taiwan.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, China menganggap Taiwan sebagai bagian negaranya. Namun, klaim itu ditolak Taiwan, negara tersebut bersikeras menganggap mereka merdeka dan berdaulat penuh.
Penolakan itu semakin diperparah dengan terpilihnya Tsai Ing-wen menjadi Presiden Taiwan. Perempuan tersebut dikenal sebagai tokoh anti-Beijing.
Terpilihnya Tsai direspons keras China. Dalam beberapa tahun ini, China terus menekan Taiwan dengan berbagai cara, di antara lain, meningkatkan latihan militer, memutus komunikasi resmi, dan meminta negara lain memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Mulai Kamis (1/8), Kementerian Pariwisata China mengeluarkan larangan warganya melawat ke China sendirian, dengan alasan memburuknya relasi kedua belah pihak.
Meski demikian, Kementerian Pariwisata China tidak menyebut apakah warganya yang mengunjungi Taiwan secara berkelompok turut dilarang atau tidak.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Taiwan melalui Dewan Urusan Daratan mengecam keputusan China. Badan itu merupakan lembaga tinggi Taiwan yang mengurus kebijakan terkait hubungan negaranya dengan China.
"Kami memprotes dan mengutuk. Langkah itu dilakukan secara sepihak," sebut Dewan Urusan Daratan seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/7).
Sementara itu, partai penguasa Taiwan, Partai Progresif Demokratik (DPP) menilai keputusan itu bentuk ketakutan Beijing.
"Pemerintah komunis bertindak karena takut warga China akan merasakan buah manis dari kebebasan dan demokrasi," ucap DPP.