Curahan Hati Istri Saman Gunan yang Tewas di Gua Thailand

11 Juli 2018 11:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangis mengiringi ritual pemulangan jenazah angkatan laut penyelamat 12 anak Thailand. (Foto: AP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Tangis mengiringi ritual pemulangan jenazah angkatan laut penyelamat 12 anak Thailand. (Foto: AP Photo)
ADVERTISEMENT
Kegembiraan menyelimuti Thailand saat 12 anak dan pelatih mereka yang terjebak di gua Thailand berhasil diselamatkan. Namun kegembiraan itu tidak sepenuhnya dirasakan oleh Waleeporn Gunan, istri Saman Gunan, satu-satunya korban tewas dalam drama penyelamatan di gua tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kamu adalah pahlawan di hatiku,” ucap Waleeporn Gunan, seperti dikutip BBC, Rabu (11/7).
Gunan adalah bekas anggota Navy SEAL Thailand yang meninggal dunia di gua Tham Luang, Chiang Rai, dalam proses penyelamatan anak-anak kesebelasan "Babi Liar" yang terjebak.
"Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya sedih, saya seperti sudah mati tetapi masih hidup," kata Waleeporn lagi.
Waleeporn bercerita, suaminya yang berusia 38 tahun itu memang senang membantu orang lain, termasuk melakukan pekerjaan amal.
"Dia telah dipuji sebagai pahlawan, karena apa yang telah ia perbuat," ucap Waleeporn.
Waleeporn mengatakan bahwa dia akan selalu mengingat suaminya sebagai "pria yang penuh perhatian".
Waleeporn pun memiliki ingatan yang sangat jelas tentang sosok suaminya, termasuk kebiasaan mereka berbincang sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
Misi penyelamatan ketiga di Gua Thailand. (Foto: AP)
zoom-in-whitePerbesar
Misi penyelamatan ketiga di Gua Thailand. (Foto: AP)
"Di mata orang lain, dia sangat baik. Bagiku, aku sangat mencintainya, aku sangat mencintainya”.
"Setiap hari sebelum dia berangkat kerja, kami mengatakan kami saling mencintai”.
"Saman pernah berkata kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati, kita tidak bisa mengendalikan itu, jadi kita perlu menghargai setiap hari yang berlalu," kata Waleeporn
Dalam laporan itu juga dikatakan bahwa ayah Saman, Wichai Gunan, bangga dengan putranya, tetapi sangat sedih atas kematiannya.
"Ayah mencintaimu (Saman)," katanya.
Sebelumnya, seorang rekan penyelam menemukan Saman tidak sadarkan diri di dalam air saat hendak menyelamatkan anak-anak dan pelatihnya yang terjebak di Gua Thailand.
Ia berusaha menyelamatkan Saman dengan memompa jantungnya. Namun, nahas nyawa Saman tidak tertolong.
ADVERTISEMENT
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah memerintahkan agar saat pemakaman, Saman diberikan penghargaan penuh.
Pada Selasa (10/7) malam, anggota terakhir dari 13 orang yang terjebak di dalam Gua Tham Luang berhasil dievakuasi dan dibawa ke sebuah rumah sakit yang terletak sekitar 70 km dari gua tersebut.