Curhat PSK di Distrik Lampu Merah Amsterdam: Pakai Kondom atau Diusir!

23 Juli 2018 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Distrik Lampu Merah di Amsterdam saat malam hari. (Foto: AFP/Anoek De Groot)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Distrik Lampu Merah di Amsterdam saat malam hari. (Foto: AFP/Anoek De Groot)
ADVERTISEMENT
Menjadi pekerja malam di lokalisasi Red Light District atau Distrik Lampu Merah Amsterdam bukan tanpa risiko. Tindak kejahatan menghantui para pekerja seks yang jumlahnya ribuan. Tapi yang paling mereka takuti bukan itu, tapi penyakit menular seksual, seperti HIV dan AIDS.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Foxxy Angel, seorang pekerja seks komersial (PSK) di Distrik Lampu Merah Amsterdam, kota terbesar di Belanda. Kepada AFP, Minggu (22/7), Angel mengatakan penyakit ini adalah momok bagi pekerja seks.
Itulah sebabnya mereka mewajibkan para lelaki hidung belang memakai kondom, jika tidak ingin diusir. "Jika mereka tidak mau pakai kondom, saya usir mereka," kata Angel.
"Saya tidak pernah berhubungan seks tanpa kondom, dan saya melakukan tes empat kali setahun untuk PMS (penyakit menular seksual) dan HIV," kata PSK berusia 47 tahun itu.
Sejak tahun 1980-an hingga saat ini, diperkirakan ada 80 juta orang yang terjangkit HIV/AIDS di seluruh dunia. Riset selama lebih dari 30 tahun belum juga menemukan obat atau vaksin HIV. Satu-satunya cara agar tidak terjangkit adalah mencegah penularannya.
Suasana di Distrik Lampu Merah di Amsterdam saat malam hari. (Foto: AFP/Anoek De Groot)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Distrik Lampu Merah di Amsterdam saat malam hari. (Foto: AFP/Anoek De Groot)
PSK lainnya, Elsa, mengatakan HIV juga menjangkiti para pekerja seks di Amsterdam. Dan para pekerja seks pengidap HIV masih bekerja menjajakan dirinya di distrik ini.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak takut sama sekali. Beberapa kawan saya HIV-positif dan masih bekerja. Itu bisa dilakukan sekarang," kata wanita 25 tahun asal Amerika Serikat itu.
Elsa mengaku telah menjadi PSK sejak usia 17 tahun. Seperti halnya Angel, dia juga menjalani tes HIV yang diadakan gratis oleh pemerintah Belanda setiap tahunnya.
Baik Angels dan Elsa mengatakan, kondom adalah sebuah kewajiban jika ingin menggunakan "jasa" mereka. "Beberapa orang pria mencoba melepaskan kondom saat seks. Jika itu terjadi, sesi berakhir, secepatnya," kata Angel.
"Saya tidak terima itu. Tidak untuk satu juta pun!" lanjut dia.
Sin City-nya Eropa
Sejak 2000 Belanda melegalkan prostitusi di Distrik Lampu Merah. Syaratnya, para pekerja seks komersial (PSK) harus mendaftarkan diri di kamar dagang setempat dan membayar pajak penghasilan.
ADVERTISEMENT
Per tahunnya, bisnis prostitusi ditambah pemasukan dari legalisasi ganja menyumbang 2,5 miliar euro bagi perekonomian Belanda.
Suasana di Distrik Lampu Merah di Amsterdam saat malam hari. (Foto: AFP/Anoek De Groot)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Distrik Lampu Merah di Amsterdam saat malam hari. (Foto: AFP/Anoek De Groot)
Ada sekitar 7.000 PSK di Amsterdam. Sebanyak 75 persen PSK di Amsterdam berasal dari negara-negara miskin di timur Eropa. Itu yang terdaftar, yang ilegal diduga lebih banyak lagi.
Inilah sebabnya Amsterdam dijuluki sebagai Sin City alias kota penuh dosa-nya Eropa. Dengan alasan ini juga, Konferensi AIDS Internasional tahun ini digelar di Amsterdam.
Konferensi ini diadakan untuk memberikan pemahaman soal AIDS dan upaya menghentikan penyebaran penyakit mematikan ini.
"Ketika kami memilih Amsterdam, idenya adalah memberikan pencerahan bagi orang-orang yang paling rentan terinfeksi HIV," kata Linda-Gail Bekker, Presiden International AIDS Society, ketika mengunjungi distrik lampu merah akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Jika kita mengabaikan orang-orang ini, maka kita akan kalah dalam pertarungan melawan AIDS," lanjut Bekker lagi.