Curhat Terakhir Pasutri yang Bunuh Diri di Lapas

1 September 2018 21:27 WIB
Ilustrasi Penjara (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penjara (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peristiwa bunuh dirinya narapidana LP Kelas II-B Lumajang, Rasyid (30), bersama istrinya Fatimah (18) mengegerkan warga. Sebelum peristiwa di ruang besuk ini terjadi, sejumlah orang terdekat pasutri ini mengaku pernah mendengar curhatan mereka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari keluarga korba, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Hasran, mengatakan percobaan bunuh diri sebelumnya pernah dilakukan Rasyid. Upaya itu dilakukannya dengan cara minum racun serangga, namun gagal karena dipergoki keluarganya.
"Itu dilakukan sebelum dia ditahan atas tindak pidana pelanggaran Pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan," ujar AKP Hasran di kantornya, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (1/9).
Hasran menambahkan, pihaknya juga kerap mendengar keluh kesah istri Rasyid yang ingin mengakhiri hidupnya. Sejak Rasyid menjadi tahanan polsek, Fatimah rajin membesuk sang suami setiap seminggu sekali sambil membawakan bekal makanan.
"Pernah berkeluh, istrinya sebenarnya malu dengan perbuatan dia (Rasyid). Dia (istrinya) bilang 'lebih bagus saya mati saja. Kalau saya bercerai' begitu," terang Hasran.
ADVERTISEMENT
Cerita serupa, lanjut Hasran, juga pernah didengar oleh salah seorang kawan dekat Rasyid di satu blok selnya. Menurut rekannya itu, Rasyid tak akan membiarkan sang istri mengakhiri hidupnya sendirian.
Curhat tersebut disampaikan Rasyid sekitar seminggu sebelum dia dan istrinya mengakhiri hidup. "Pernah ngomong: Kalau istri saya mati, saya juga mati. Saya harus mati bersama. Saya enggak mau biarkan istri saya mati sendiri," ujar Hasran menirukan ucapan Rasyid.
Hasran menjelaskan, peristiwa bunuh diri itu bermula saat Fatimah bersama sang ibu, Burawi, menjenguk Rasit di lapas. "Fatimah membawa makanan nasi jagung dan pisang goreng dan rendang. Tapi makanan itu belum sempat dimakan," ungkap Hasran.
Rasyid justru mengajak istrinya minum bersama air di dalam botol yang telah disediakannya, dengan gelas yang dipinjamnya dari lapas. "Setelah minum Rasyid merangkul istrinya. Tak lama keduanya tergeletak dengan mulut berbusa," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pasutri tersebut pergi meninggalkan seorang anak perempuan yang masih berusia 8 bulan. "Untuk sang anak, ,telah dirawat oleh pihak keluarg," pungkas Hasran.