Dahnil Anzar: Mudah-mudahan Yenny Wahid Ikut Netralisir Hoaks

26 September 2018 17:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dahnil Anzar, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Keluarga Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui putrinya, Yenny Wahid, secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Koordinator jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, menghormati sikap politik keluarga Gus Dur tersebut.
ADVERTISEMENT
Dahnil berharap agar dukungan keluarga Gus Dur kepada Jokowi dapat mendorong demokrasi yang semakin sehat dalam pilpres.
"Kita menghormati pilihan politik Mbak Yenny sebagai tokoh. Beliau tentu punya kebebasan pilihan politik. Kita menghormati pilihan tersebut dan mudah-mudahan ini bisa ikut mendorong kontestasi pilpres yang semakin sehat," kata Dahnil saat dihubungi wartawan, Rabu (26/9).
Apalagi, kata Dahnil, dalam pilpres terdapat serangan hoaks dan fitnah yang kerap menyerang Prabowo-Sandi. Ia berharap kehadiran dukungan keluarga Gus Dur dapat menetralisir kehadiran berita hoaks dalam pilpres.
"Mudah-mudahan Mbak Yenny bisa ikut menetralisir hoaks dan fitnah apalagi korban dari hoaks dan fitnah itu adalah perempuan dan anak yang terkait dengan hoaks-hoaks. Sekarang ini yang tersebar itu kan korbannya terbesar adalah perempuan dan anak," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dukungan Yenny Wahid, kata Dahnil, tak mematahkan semangat Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019. Justru dukungan itu menjadi pemicu ide kreatif untuk mengajak elemen masyarakat mendukung Prabowo-Sandi.
Apalagi saat ini, menurut Dahnil, suara masyarakat cenderung independen karena adanya informasi yang diakses melalui media sosial.
"Kami yakin akan memperkuat ke Prabowo-Sandi karena tentu tim sukses dan relawan akan bekerja lebih giat dan lebih kreatif untuk mengajak ke seluruh elemen, termasuk Gusdurian, keluarga besar NU dan sebagainya karena kami yakin sekarang ini kan pemilih itu relatif sangat independen," tuturnya.
"Faktor social media internet akses informasi yang cukup sehingga membuat para pemilih itu relatif lebih independen dan mereka tidak selalu berpatron pada patronase-patronase tertentu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT