Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Dalam Sehari Anak Krakatau Meletus 37 Kali, Warga Diimbau Menjauh
4 Januari 2019 9:23 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Hampir setiap hari Gunung Anak Krakatau meletus. Dari histogram letusan Gunung Anak Krakatau yang dipantau oleh PVMBG, terlihat memang selalu ada jeda beberapa hari gunung tidak meletus, kemudian meletus beruntun," tulis Sutopo di akun instagram pribadinya, Kamis (3/1).
Sutopo mengatakan pada Kamis (3/1) letusan terjadi hingga 37 kali, 42 embusan, hingga gempa vulkanik dalam 2 kali.
"Pada Kamis (3/1) dari pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB terjadi 37 kali letusan, 42 kali embusan, gempa vulkanik dangkal 1 kali, gempa vulkanik dalam 2 kali dan tremor menerus. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat dengan warna putih, kelabu dan hitam berintensitas tebal dengan tinggi 2.000 meter dari puncak kawah," terangnya.
Meski masih sering meletus, dari grafik yang dibuat aplikasi pemantau aktivitas gunung api, Magma Indonesia, dalam 3 bulan terakhir terlihat penurunan letusan Gunung Anak Krakatau.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Sutopo mengatakan status Gunung Anak Krakatau berada di status siaga. Ia mengimbau agar tak ada aktivitas masyarakat dalam radius 5 kilometer.
"Status Siaga (level 3). Di dalam radius 5 km tidak boleh ada aktivitas masyarakat. Jalur pelayaran Merak-Bakaheuni aman. Tidak terpengaruh letusan," tutupnya.
Sebelumnya Desember tahun lalu letusan Gunung Anak Krakatau memicu tsunami Selat Sunda. BNPB mencatat setidaknya ada 437 korban meninggal dunia akibat bencana tersebut.