Daniel Mantan Manajer Jual Novel di Usia Paruh Baya Demi Sekolah Anak

22 Mei 2018 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel Penjual Novel di BUMD Tebet (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Penjual Novel di BUMD Tebet (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daniel adalah satu dari jutaan pegawai perusahaan yang terkena dampak PHK karena krisis moneter yang melanda pada tahun 1998. Dulunya, pria 58 tahun ini menjabat sebagai manajer penjualan di salah satu perusahaan penerbitan ternama di Indonesia selama 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Namun kehidupan Daniel berubah drastis setelah dilanda Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan tersebut. Meski berat, Daniel paham bila waktu terus bergulir dan kehidupan tetap berjalan.
Ia lantas banting setir berjualan novel di bilangan Jakarta Pusat mulai tahun 2007, semata agar dapur rumah tangganya tetap mengepul dan cukup memenuhi kebutuhan.
Namun pada November 2017, Daniel diusir oleh pihak keamanan setempat dan tidak diperbolehkan berjualan buku di lokasi tersebut. Akhirnya, Daniel memilih berjualan di JPO BUMD Tebet, Jakarta Selatan. Bukan tanpa tantangan, kerap kali Daniel harus berlari dan bersembunyi dari kejaran SatpolPP.
"Makanya saya jualan mulai jam 12.00 WIB. Soalnya Satpol PP keliling itu paginya," kata Daniel.
Daniel penjual novel di Tebet (Foto: Lolita Claudia/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel penjual novel di Tebet (Foto: Lolita Claudia/kumparan.com)
Meski hidup pas-pasan, Daniel selalu optimistis. Dia percaya bahwa Tuhan akan melimpahkan rezekinya untuk mereka yang berusaha dan berpikiran positif. Dirinya juga tak pelit dalam memberikann fasilitas pendidikan kepada dua anak lelakinya.
ADVERTISEMENT
"Saya bangga dari kecil bisa sekolahkan anak-anak ke sekolah-sekolah yang bagus.Yang lainnya orang tuanya bawa mobil semua, saya naik sepeda sendiri," ujar Daniel saat ditemui kumparan pada Rabu (22/5).
Daniel beruntung, kedua anaknya tak mempermasalahkan penampilannya saat mengantarkan mereka ke sekolah bergengsi itu. Sebaliknya, putranya bangga kepada orang tuanya yang pekerja keras.
Saat ini, anak pertamannya bernama Lutfi Akbar Juni (20) baru saja menyelesaikan pendidikan SMK dan berencana akan melanjutkan kuliah di Jakarta. Daniel langsung menunduk dan raut mukanya berubah saat menceritakan impiannya dan anak-anaknya untuk melanjutkan kuliah.
"Iya mau lanjut kuliah anak saya yang pertama itu, tapi saya bingung dananya belum kumpul," lanjutnya.
Daniel penjual novel di Tebet (Foto: Lolita Claudia/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel penjual novel di Tebet (Foto: Lolita Claudia/kumparan.com)
Biaya untuk melanjutkan kuliah tentu tak murah untuk Daniel yang harus menghidupi dua anak, istri, dan kebutuhan rumah tangga keluarga. Penghasilannya paling banyak Rp 3 juta sebulan, itu pun jika bukunya laris.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, istri Daniel saban harinya bekerja sebagai guru di sekolah dasar dan sedang menempuh pendidikan S1 di universitas swasta Ibu Kota.
"Istri saya ngajar, dia juga lagi persiapan skripsi ngelanjutin kuliah di universitas swasta," ujar Daniel.
Daniel bertekad akan terus berjualan buku hingga fisiknya melemah demi menyambung hidup keluarga.
"Kalau fisik masih kuat saya akan terus berjualan buku, kalau rezeki mah pasti ada. Kan kata Allah tergantung dari hati manusia jangan ragu-ragu," tuturnya.
Baginya, buku tak hanya jadi sumber kehidupan namun sebagai teman. Tak heran, Daniel sudah gemar membaca buku sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Zaman dulu, waktu SD, saya sudah baca buku psikologi yang tebal itu, saya tamatkan dalam waktu tiga hari. Saya suka buku, buku itu seperti teman, dia (buku) tidak hanya bercerita tapi juga menghidupkan karakter tokoh di dalamnya," lanjut Daniel.
ADVERTISEMENT