Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Demokrat: Kami Beda dengan Tetangga Sebelah yang Sibuk Cari Cawapres
25 Juli 2018 11:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada 24 Juli 2018 masih menyisakan tanya.
ADVERTISEMENT
Meski keduanya mengaku sama-sama memiliki chemistry dan kecocokan platform, namun kesepakatan koalisi dalam mengusung capres-cawapres belum resmi diambil. Wasekjen DPP Demokrat, Rachland Nashidik menyatakan, koalisinya berbeda dengan kubu Jokowi yang haus kekuasaan.
"Bukan tidak bisa diambil, tapi disepakati tidak perlu terburu buru diumumkan. Jadi kami beda dengan tetangga sebelah. Koalisi kami adalah koalisi kerakyatan. Bukan koalisi kekuasaan yang kesibukan utamanya mencari cawapres," ujar Rachland ketika dihubungi, Rabu (25/7). Rachland turut hadir dalam pertemuan semalam.
Ia menjelaskan, pertemuan SBY-Prabowo lebih pada kesepahaman terkait masalah-masalah yang sedang dihadapi rakyat berikut dengan solusi konkretnya. Nantinya, tim kecil yang ditunjuk kedua partai akan merinci seluruh program-program kerakyatan dan pemenangan yang bakal mengikat Demokrat dan Gerindra.
ADVERTISEMENT
"Koalisi, bagi kami, cuma konsekuensi dari tercapainya kesepahaman antara dua partai tentang apa saja masalah yang dihadapi rakyat dan resep kebijakan untuk menanggulanginya. Secara prinsip, kesepahaman itu sudah dicapai tadi malam. Tinggal diturunkan ke dalam kesepakatan-kesepakatan prioritas yang mengikat kedua partai," tuturnya.
Sebelumnya, Demokrat menginstruksikan pimpinan DPD di daerah untuk menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) sebagai upaya menyerap aspirasi kader terkait dukungan bakal calon presiden di Pilpres 2019, antara Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto.
Hasilnya, DPD-DPD lebih condong memilih Prabowo ketimbang Jokowi. Karena atas dasar itu, pertemuan semalam berhasil diwujudkan.