Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Demokrat: Prabowo Lirik AHY karena Butuh Dekat dengan Milenial
7 Juli 2018 14:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk menentukan pendamping Ketua Umumnya, Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Nama Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu nama yang diperhitungkan Gerindra menjadi cawapres Prabowo.
ADVERTISEMENT
Merespon hal itu, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan Prabowo memang membutuhkan sosok muda untuk menjalin kedekatan dengan pemilih pemula. Karena itu, AHY dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menjaring suara milenial.
"Kalau benar (Prabowo pilih AHY) istilah my word is my bone maka pak Prabowo sudah mengatakan karena sebuah kebutuhan bahwa ada jarak usia beliau dengan para pemilih pemula, maka dia membutuhkan kedekatan dengan pemilih pemula," kata Rachland di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7).
"Dia mengangggap Pak AHY adalah orang yang tepat untuk itu, disamping cakap, ganteng, tapi juga beliau punya jarak usia yang tidak jauh dengan pemilih pemula," lanjutnya.
Menurut Rachland, terdapat beberapa prinsip yang harus disepakati oleh Demokrat-Gerindra untuk memuluskan jalan berkoalisi. Menurutnya, prinsip demokratis hingga solusi bagi permasalahan ekonomi masyarakat kecil harus menjadi platform dari koalisi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Demokrat tentu akan berbicara mengenai 4 hal yaitu perlunya dikembalikan hal-hal yang baik pada masa pemerintahan SBY. Pertama pada politik yang berpegang pada prinsip demokratis, kedua adalah hukum yang tidak memihak, ketiga peran negara yang tepat dalam pengelolaan ekonomi," urainya.
Meski Prabowo menyatakan keinginanya AHY untuk menjadi pendampingnya, keputusan final kini berada di tangan Prabowo.
"Bapak Prabowo mengatakan ingin pak AHY menjadi cawapres, yang menentukan Pak Prabowo. Kemudian saya melamar anda, saya sudah melamar yang menentukan mau atau tidak bukan saya lagi, anda yang menentukan," tutupnya