Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon membantah pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang menyebut angka kemenangan Prabowo 62 persen berasal dari Demokrat.
ADVERTISEMENT
Jansen mempertanyakan asal data yang diperoleh Hidayat. Jansen menyangkal, sebab Demokrat tak mungkin menyuguhkan data kemenangan 62 persen ke Prabowo.
"Karena Pak SBY saja di 2009 sebagai incumbent di tengah arus lanjutkan yang sangat kuat dan pemerintahannya sangat memuaskan rakyat menangnya 60,80 persen," kata Jansen kepada wartawan, Senin (6/5)
"Itulah rekor perolehan suara tertinggi sejak pemilihan langsung dimulai pada 2004 di Indonesia ini," tambahnya.
Atas dasar itu, lanjut Jansen, tak mungkin Prabowo menang 62 persen. Bahkan, Jokowi sebagai incumbent menurut Jansen juga tak mungkin menang di atas 60 persen sebab banyak juga masyarakat yang tak puas melihat pemerintahannya.
"Jika pun menang paling angkanya tidak akan jauh dari angka yang diperoleh di Pemilu 2014 kemarin," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkait komitmen Partai Demokrat, Jansen menegaskan, kendati Demokrat kritis dalam koalisi Prabowo-Sandi, Demokrat akan tetap bersama koalisi Prabowo hingga tahapan pilpres selesai secara konstitusional.
"Dari awal kita bersama, sampai akhir pun kita akan terus bersama menyelesaikan seluruh tahapan pemilu ini apa pun hasilnya," pungkasnya.
Sebelumnya, cuitan Andi Arief soal setan gundul pemasok angka 62 persen ke Prabowo, ditanggapi oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Hidayat balik menuding data 62 persen itu dari data internal Partai Demokrat.
"Tentang 62 (persen) itu juga publik sudah membaca, bahwa di internal Demokrat survei mereka menyebutkan bahwa Prabowo menang dengan 62 persen. Nah, gimana tuh?" kata Hidayat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
ADVERTISEMENT
Angka 62 persen muncul dari Prabowo saat berpidato mengumumkan kemenangannya pada Rabu (17/4) sore berdasarkan hasil perhitungan internal.