Densus Tangkap Terduga Teroris Terkait Bom Sukoharjo

10 Juni 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris atas nama Sugeng Riyadi (34) warga Kampung Semanggi RT 07 /RW 05, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (9/6).
ADVERTISEMENT
Sugeng ditangkap Densus 88 Antiteror di Jalan Tanggul Sungai Bengawan Solo Desa Jatiteken, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah, pukul 13.00 WIB. Densus 88 langsung menggeledah rumah Sugeng yang berada di pinggir Sungai Bengawan Solo pada Minggu pukul 19.00 WIB
Ketua RT 07, Supardi (54), menbenarkan ada warga bernama Sugeng yang ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat kasus bom bunuh diri di pos polisi (pospol) pertigaan Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli.
"Saya dicari polisi diminta menjadi saksi. Ada sekitar tujuh polisi berseragam hitam melakukan penggeledahan di dalam rumah Sugeng," kata Supardi saat ditemui di rumahnya, Senin (10/6).
Hasil penggeledahan, lanjut dia, Densus 88 mengamankan satu unit ponsel dan sepeda motor. Sugeng dibawa Densus 88 ke Polda Jateng bersama barang bukti ponsel. Sementara sementara sepeda motor masih diamankan ke Mapolsek Mojolaban.
ADVERTISEMENT
"Dia (Sugeng) orangnya pendiam dan jarang bersosialisasi. Pekerjaannya kalau pagi jualan baju dan topi di Pasar Notoharjo (Pasar Klitikan) Solo. Kalau siang ikut kerja di pabrik Sablon tak jauh dari rumahnya," kata dia.
Orang tua Sugeng, Sri Rejeki (60), mengatakan Sugeng merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Sugeng memang orangnya pendiam berbeda dengan saudara yang lain.
"Saya juga kaget ada polisi banyak. Sugeng ditangkap polisi informasinya karena tamannya (Rofik Asharuddin) terlibat bom di Kartasura," kata Sri saat ditemui di rumahnya.
Sri menjelaskan Rafik pernah berkunjung ke rumah Sugeng sebelum kejadian bom di Kartasura. Waktunya pastinya kapan, ia mengaku lupa.
"Ya pada kejadian bom itu Sugeng di rumah terus. Bahkan tidak jualan di pasar. Keluar rumah hanya salat saja," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sugeng sudah punya istri dan dua anak. Anak pertama berusia 4 tahun. Sementara anak kedua baru berusia 25 hari.
Kapolsek Mojolaban Polres Sukoharjo, AKP Priyono membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayah hukum Polsek Mojolaban pada Minggu siang. Terduga teroris adalah warga Semanggi, Solo.