Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketenangan untuk menunaikan ibadah puasa pada Ramadhan 1440 H tampaknya belum bisa dirasakan warga Jalur Gaza, Palestina. Mereka diliputi was-was karena gempuran rudal dari militer Israel dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, hingga Minggu (5/5) malam, roket Israel terus menghantam kawasan Gaza. Akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk di antaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi.
Serangan dari tank dan rudal udara Israel mulai menggempur Gaza sejak Sabtu (4/5). Militer negara zionis itu berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan.
Milisi Palestina memang menembakkan roket ke wilayah yang diduduki Israel. Empat WN Israel tewas akibat roket yang ditembakkan dari kawasan Gaza, tiga di antaranya adalah militer.
Korban jiwa yang bertambah tampaknya tidak membuat Israel mengendurkan serangan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah memerintahkan militernya untuk terus menggempur Gaza.
"Lanjutkan serangan masif ke elemen teror di Jalur Gaza," kata Netanyahu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kelompok yang menguasai Gaza, Hamas, membuka peluang gencatan senjata dengan Israel. Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, situasi bisa kembali tenang jika Israel berkomitmen untuk menghentikan serangan.
Saat ini, militer Israel mengakui sudah menembak ke 320 titik di Gaza. Sasaran tembak disebut sebagai basis milisi.
Militer Israel juga menyatakan ada lebih dari 600 roket dari Gaza yang mengarah ke kawasan Israel, sekitar 150 di antaranya dihalau sistem pertahannya. Meski masih banyak yang tidak terhalau sistem keamanan Israel, hanya 35 roket masuk ke kawasan urban.