Detik-detik Penangkapan Haris Simamora di Kaki Gunung Guntur

16 November 2018 20:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaki Gunung Guntur lokasi yang hendak dituju oleh Haris Simamora. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
zoom-in-whitePerbesar
Kaki Gunung Guntur lokasi yang hendak dituju oleh Haris Simamora. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
ADVERTISEMENT
Haris Simamora (23) ditangkap di kaki Gunung Guntur. Tepatnya di Kampung PLP Citiis, Desa Pesawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bagaimana proses penangkapan tersangka pembunuhan satu keluarga di Pondok Gede, Jakarta Timur, tersebut?
ADVERTISEMENT
Dari lokasi, kumparan merangkum kronologi penangkapan. Rupanya, polisi sempat melibatkan seorang penjual pulsa di lokasi untuk mengkonfirmasi keberadaan Haris. Berikut rangkuman peristiwa penangkapannya berdasarkan keterangan saksi:
Rabu 14 November 2018
Pukul 10.00 WIB
Haris Simamora datang di basecamp Gunung Guntur menggunakan ojek dari Terminal Guntur Garut. Saat datang, ia menggunakan kaos oblong yang sudah lusuh, celana pendek, sendal jepit, dan sebuah tas kecil dengan kondisi jari tangannya terlihat luka. Haris mengaku hendak melakukan pendakian ke Gunung Guntur namun akan terlebih dulu menunggu temannya dari Jakarta sehingga langsung masuk ke saung atau bale-bale di sekitar basecamp untuk beristirahat dan berbaur dengan pendaki lainnya.
Pukul 11.00 WIB
Haris Simamora pergi ke warung untuk membeli kopi, rokok, dan plester untuk menutup luka di bagian jari yang diakuinya akibat sayatan pisau. Setelahnya ia kembali ke saung untuk kembali istirahat dan bercengkrama dengan warga Bandung yang hendak melakukan pendakian ke Gunung Guntur.
Gubuk tempat Haris Simamora ditangkap di Garut. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
zoom-in-whitePerbesar
Gubuk tempat Haris Simamora ditangkap di Garut. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
Pukul 17.30 WIB
ADVERTISEMENT
Haris Simamora pergi ke toko pakaian yang tidak jauh dari basecamp untuk membeli kaos baru karena yang tengah dipakainya sudah sangat kotor sehingga sempat disangka warga baru turun dari pendakian. Namun saat itu ia mengaku baru saja mau melakukan pendakian, namun terlebih dahulu menunggu temannya yang akan datang dari Jakarta.
Pukul 18.00 WIB
Haris Simamora membeli pulsa di warung pulsa yang berada di seberang basecamp milik Dewi dan setelahnya kembali ke saung untuk melanjutkan kegiatannya istirahat dan bercengkrama.
Pukul 20.30 WIB
Haris Simamora kembali membeli pulsa di warung Dewi dan langsung kembali ke saung.
Gubuk tempat Haris Simamora ditangkap di Garut. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
zoom-in-whitePerbesar
Gubuk tempat Haris Simamora ditangkap di Garut. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
Pukul 21.00 WIB
Dewi menerima telepon dari pemilik counter pulsa tempat ia belanja. Kepada Dewi, pemillik counter menyebut akan datang ke rumah tanpa menyebutkan alasannya.
ADVERTISEMENT
Pukul 21.30 WIB
Pemilik counter pulsa datang ke rumah Dewi dan membawanya ke rumah Imas yang tidak jauh dari rumahnya. Di sana Dewi diperlihatkan nomor dan foto pembeli yang kemudian diketahui sebagai Haris Simamora. Dewi pun membenarkannya.
21.55 WIB
Anggota kepolisian berkoordinasi dengan warga dan meminta mereka untuk mengecek Haris Simamora di saung apakah masih ada atau tidak. Warga pun bersama para pendaki sempat berjaga-jaga di pinggir tempat Haris Simamora beristirahat agar tidak melarikan diri.
Area menuju lokasi penangkapan Haris Simamora. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
zoom-in-whitePerbesar
Area menuju lokasi penangkapan Haris Simamora. (Foto: Dok. Iqbal Gojali)
22.00 WIB
Haris Simamora ditangkap dan diamankan di saung tempat ia beristirahat dalam posisi sedang tiduran oleh anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya. Proses penangkapan sendiri berlangsung 15 menit dan sempat disangka ada pertengkaran antarpendaki oleh warga. Polisi kemudian menggeledah tas yang dia bawa oleh Haris dan ditemukan kunci mobil Nissan X-Trail milik keluarga Daperum, uang tunai Rp 4 juta dan telepon genggam.
ADVERTISEMENT
22.15 WIB
Haris Simamora dibawa oleh anggota Polda Metro Jaya menuju Jakarta untuk proses lebih lanjut. (Iqbal Gojali|Garut)