Dikira Muslim, Pria Sikh Berturban Dipukuli di AS

18 Februari 2019 10:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang pria Amerika Serikat berkeyakinan Sikh menderita luka bakar dan memar setelah jadi sasaran kekerasan di minimarket tempatnya bekerja. Pelaku menyerang korban karena menduga dia adalah orang Islam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari media lokal, Sacramento Bee, Minggu (17/2) peristiwa ini terjadi pada Rabu pekan lalu di minimarket 7-Eleven di kota Marysville, California. Ketika itu sekitar pukul 2 pagi, pelaku yang bernama John Crain masuk untuk mengambil kopi.
Crain hendak keluar tanpa membayar sebelum dicegat oleh kasir, seorang Sikh berturban hitam. Crain langsung menyiramkan kopi panas ke wajah korban, lalu memukul wajahnya.
Menurut laporan polisi, korban menderita luka bakar dan memar wajahnya. Pelaku berhasil ditangkap keesokan harinya. Dalam interogasi, Crain mengaku melakukan serangan itu karena dia membenci Muslim.
Padahal, korban adalah seorang Sikh, bukan Muslim. Akibat kejahatannya, Crain didakwa atas pencurian, penyerangan, dan kejahatan kebencian.
ilustrasi warga sikh di Amerika Serikat. Foto: Shutter Stock
Warga Sikh yang memakai turban sering menjadi korban salah serangan karena dikira Muslim. Salah satu serangan terbesar adalah penembakan massal di kuil Sikh, Wisconsin, pada 2012 lalu yang menewaskan tujuh orang. Pelaku Wade Michael Page adalah seorang anggota kelompok supremasi kulit putih yang membenci Islam.
ADVERTISEMENT
Menurut lembaga Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) serangan di Marysville adalah satu lagi bentuk maraknya Islamofobia di AS.
"Kami mengecam serangan terhadap individu karena keyakinannya. Kejahatan kebencian ini adalah satu lagi serangan terhadap saudara-saudari Sikh kami akibat Islamofobia yang didukung oleh kebijakan dan sentimen xenofobia pemerintah," kata pengacara CAIR Saad Sweilem.