Din: Petisi Larangan Ceramah UAS di YouTube Langgar Kebebasan

3 November 2018 17:52 WIB
Din Syamsuddin (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan Ustaz Abdul Somad di kediaman Din berlangsung tertutup.
ADVERTISEMENT
Namun usai pertemuan, Din sempat memberikan sejumlah tanggapan khususnya mengenai permintaan atas larangan diputarnya ceramah UAS di media sosial seperti YouTube.
"Petisi seperti itu tidak perlu terjadi karena selain bertentangan dengan nilai agama, akhlak Islam, tapi secara khusus juga melanggar UUD tentang kebebasan berpendapat," ujar Din usai pertemuan di kediamannya Jalan Margasatwa Raya Nomor 27, Jaksel, Sabtu (3/11).
Foto bersama Din Syamsuddin-UAS usai pertemuan di kediaman Din Syamsuddin di Ragunan, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Din Syamsuddin-UAS usai pertemuan di kediaman Din Syamsuddin di Ragunan, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Efira Tamara/kumparan)
Din menyebut tuduhan yang menyebut isi ceramah UAS yang dikaitkan dengan kelompok HTI tak benar. Dia berharap hal itu harus segera diluruskan.
"Saya kita itu tidak benar, itu yang perlu ditabayyun-kan. Saya prihatin karena Islam sering dilempar tuduhan yang bernada fitnah," jelasnya.
Suasana rumah Din Syamsudin menjelang pertemuannya dengan UAS, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah Din Syamsudin menjelang pertemuannya dengan UAS, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Efira Tamara/kumparan)
Agar tudingan ini tak berkembang secara liar, Din mengimbau pada umat Islam untuk selalu menjaga kerukunan dengan sesama.
ADVERTISEMENT
"Marilah kita jaga merukunkan ukhwah Islamiyah, jangan terjadi penghalang, pengadang mubalig, dai, apalagi secara kekerasan. Karena pelanggaran hukum di negara itu urusan polisi," kata dia.
Sebelumnya beredar informasi mengenai permintaan untuk menghapus seluruh ceramah UAS di YouTube karena dinilai tendensius dan berbau politik praktis. Sejumlah pihak menyebut, ceramah UAS seolah mendoktrin para penontonnya untuk memilih pasangan tertentu.
Tak hanya itu, ceramah UAS juga disebut cenderung membela ormas yang dilarang di Indonesia, yaitu HTI.
Tak ada tanggapan dari UAS usai pertemuan mengenai informasi tersebut. Usai silaturahmi dengan Din, UAS langsung meninggalkan lokasi pertemuan.
Atas informasi mengenai pelarangan ini, dibuatlah sebuah petisi mengenai setuju atau tidaknya masyarakat, bila video ceramah Ustaz Somad dihapus.
Din Syamsuddin. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
Melalui laman go-vote.online, yang dibuat sejak 30 Oktober 2018, petisi ini sudah di-klik masyarakat sebanyak 66.589 kali. Sebanyak 97 persen atau 64.893 orang tak setuju ceramah UAS dihapus. Hanya 3 persen atau 1.696 orang yang setuju ceramah UAS dihapus.
ADVERTISEMENT