Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dinkes Aceh Bantah Vaksin MR Sebabkan Seorang Siswa Tak Bisa Jalan
14 Agustus 2018 22:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang pelajar asal Kabupaten Pidie, Aceh, TM Helmi Sultansyah (7) mengalami lumpuh diduga usai mendapatkan vaksin measles rubella (MR). Kedua kakinya tidak bisa berjalan lantaran merasa nyeri. Saat ini Helmi sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Aceh membantah penyakit yang dialami Helmi akibat vaksin MR. Berdasarkan hasil investigasi, penyakit itu secara kebetulan bersamaan dengan dilakukan suntik vaksin. Pasalnya, sebelum mendapatkan vaksin ia telebih dahulu mengalami demam.
“Itu secara kebetulan. Tidak berhubungan dengan imunisasi. Ini penyakit sendiri bukan efek dari vaksin MR,” kata Kadis Kesehatan Aceh, dr. Hanif, Selasa (14/8).
Kata Hanif, pasien tersebut telah mendapatkan perawatan dan penanganan dokter di RSUDZA. Dari hasil pemeriksaan Helmi mengalami kelemahan otot pada kedua kakinya. Meski begitu, kondisi Helmi kini mulai membaik.
“Setelah kita beri obat sudah ada perbaikan. Penyembuhan sudah di atas 50 persen, dari awal kakinya tidak bisa digerakkan sekarang sudah mampu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Aceh, M. Thaib menjelaskan, penyakit yang dialami Helmi disebut dengan koinsiden yaitu penyakitnya timbul secara kebetulan setelah diimunisasi.
ADVERTISEMENT
“Penyakit yang timbul secara bersamaan bukan disebabkan karena imunisasi MR. Sekarang dia sudah menjalani perawatab di RSUDZA sejak Sabtu (11/8) sore lalu. Berdasarkan laporan dari hasil investigasi pasien ini lima hari sebelum diuminisasi mengalami demam tetapi sebelum diberikan imunisasi dia sudah sembuh,” ujarnya.
Menurutnya, setelah dilakukan pemeriksaan Helmi bukan lumpuh tetapi hanya lemas. Karena, kata Thaib, dalam ketentuan imunisasi jika seorang anak itu menderita demam maka harus ditunda. Berbeda dengan Helmi, saat disuntik vaksin di sekolahnya dia sudah sembuh.
“Sebenarnya bukan lumpuh, secara kebetulan infeksi pundak dan kakinya nyeri. Tapi sekarang sudah dilakukan fisioterapi. Insiden menimpa Helmi ini, kita sebut koinsiden atau penyakit yang timbul secara kebetulan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT