Dinsos DKI Imbau Manusia Gerobak Jangan Mengemis Jelang Lebaran

5 Juni 2018 12:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manusia Gerobak. (Foto: Antara/Dodo Karundeng)
zoom-in-whitePerbesar
Manusia Gerobak. (Foto: Antara/Dodo Karundeng)
ADVERTISEMENT
Menjelang Lebaran, banyak bermunculan manusia gerobak --pemulung yang tinggal di gerobak-- untuk mengemis. Mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk mengais sedekah dan infak dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta, Masrokhan, manusia gerobak bukanlah pengemis. Sejatinya manusia gerobak adalah profesi memulung yang memang mendapatkan penghasilan. Ia mengimbau kepada manusia gerobak untuk tak mengemis menjelang Lebaran.
"Itu (manusia gerobak) kan profesi ya. Kita halau jangan mengemis, jangan jadi manusia pengemis. Kalau memulung itu kerja ya kan dijual ke lapak, itu dapat pendapatan," jelas Masrokhan di Gedung Dinsos DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (5/6).
Ilustrasi Pengemis (Foto: ilyessuti)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengemis (Foto: ilyessuti)
Menurut Masrokhan, pihaknya tidak bisa menindak tegas para manusia gerobak begitu saja. Jika menindak tegas, maka dikhawatirkan hal tersebut dapat melanggar hak masyarakat untuk menjalankan profesinya.
"Kita menjaga jangan sampai kena HAM (hak asasi manusia), kita memang halau, jangan sampai minta-minta. Kalau mulung ya mulung," terangnya.
Sandiaga Uno foto bersama penyanyi difabel. (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno foto bersama penyanyi difabel. (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sendiri telah berkoordinasi dengan pihak Dinsos DKI untuk mengatasi hadirnya manusia gerobak di Jakarta menjelang Lebaran. Pemprov DKI tengah berkoordinasi untuk menampung mereka sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Menurut Sandi, hadirnya manusia gerobak karena adanya tradisi bagi-bagi uang yang sudah sering terjadi menjelang Lebaran. Sayangnya zakat, infak, dan sedekah itu sering tidak tepat sasaran.
Tak sedikit masyarakat yang berpura-pura menjadi manusia gerobak untuk mengemis menjelang Lebaran. Padahal, masyarakat tersebut terbilang mampu. Masyarakat diimbau untuk membayar zakat, infak, dan sedekah ke tempat-tempat yang lebih terpercaya.