Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, Indonesia membuat terobosan baru. Negosiasi-negosiasi perdamaian dunia tidak melulu dibicarakan di atas meja rapat.
ADVERTISEMENT
Suasana diplomasi di atas meja, diubah oleh PTRI untuk PBB di New York. Pada Jumat (25/5) PTRI New York untuk pertama kali menggelar sofa talk.
Pertemuan sofa talk pertama dihelat di gedung PTRI New York. Sebanyak 15 negara anggota DK PBB hadir di pertemuan tersebut.
Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani mengatakan, ide sofa talk muncul dari kebiasaan warga Indonesia ngobrol-ngobrol di warung.
"Kita ada pertemuan format baru, sofa talk, ngeriung di sofa, seperti biasa orang Indonesia," sebut Trian di New York.
"Kalau kita di warung-warung bisa bahas segala permasalahan dengan leluasa kalau di sini kita bikin di sofa, dengan cemilan makan dan juga makanan kecil dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Trian menyebut, di sofa talk tidak ada agenda khusus yang dibahas. Setiap negara anggota bebas untuk membicarakan apapun yang jadi kepentingannya.
Oleh karena format yang lebih ringan, Trian berharap saat masalah-masalah dunia yang tadinya sulit dibahas bisa kembali masuk ke meja perundingan resmi.
"Sofa talk dilakukan supaya bisa mencairkan suasana saat berbicara isu isu sensitif," pungkasnya.